Sekertaris DPD Kotim Sebut Siap Dukung Kader Terbaik di Musda XI Golkar Kalteng

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI Partai Golkar Kalteng yang akan dijadwalkan pada 3 Agustus 2025 di Palangka Raya, meskipun kabarnya ditunda hingga waktu belum ditentukan.

Terlebih dinamika politik internal partai berlambang pohon beringin itu mulai menghangat.

Sejumlah nama mulai disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk memimpin DPD Partai Golkar Kalteng lima tahun ke depan.

Dua nama yang santer muncul di permukaan adalah Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, dan Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo. 

Keduanya dinilai memiliki pengalaman dan elektabilitas yang kuat dalam tubuh partai.

Menanggapi hal ini, Sekertaris DPD Partai Golkar Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Joni Akbar menyampaikan, pihaknya telah menyikapi dan siap memberikan dukungan terhadap seluruh bakal calon yang telah muncul ke publik. 

Pihaknya menilai bahwa momentum Musda lima tahunan ini sangat penting dalam menentukan arah dan masa depan Partai Golkar di Kalimantan Tengah.

"Musda XI DPD Partai Golkar Kalteng merupakan agenda rutin lima tahunan untuk memilih Ketua DPD Partai Golkar Kalteng," kata Joni, Selasa (29/7/2025).

Menurutnya, DPD Golkar Kotim sejauh ini sudah menyikapi Musda ini secara matang.

Dirinya juga berharap calon ketua terpilih akan benar-benar mampu membawa kejayaan Golkar di masa mendatang. 

Ia menyebut, dalam proses pemilihan nanti, seluruh DPD kabupaten/kota pasti akan menentukan sikap politik masing-masing. 

Namun tujuan utamanya tetap sama, yakni memilih sosok terbaik demi kemajuan Partai Golkar di Kalimantan Tengah.

"Target kami bukan lagi menjadi runner-up. Golkar Kalteng harus menjadi champion, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2029 dan 2031. Ini saatnya Partai Golkar tampil sebagai pemenang, bukan sekadar peserta," tegasnya.

Joni Akbar menambahkan, Partai Golkar sudah membuktikan eksistensinya lewat sejumlah kepala daerah yang berasal dari kader partai. 

Menurutnya, hal itu menjadi modal kuat dalam menghadapi pertarungan politik ke depan.