Berita Populer Kotim

Berita Populer Kotim Kalteng, Heboh Surat Tolak Pembangunan Gereja, Polemik Program Transmigrasi

Berita Populer Kotim, heboh dan viral surat penolakan pembangunan gereja di Desa Sumber Makmur Kotim hingga polemik program transmigrasi

Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
PERTEMUAN - Camat MHU dan jajaran saat meminta keterangan Kades Desa Sumber Makmur di Polsek Sei Mentaya Kotim, Kalteng, Senin (21/7/2025). 

Dewan Adat Dayak Kotim Tolak Transmigrasi Nasional di Kalteng, Khawatir Masyarakat Lokal Tersingkir

 

WAWANCARA - Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Gahara, saat ditemui oleh Tribunkalteng.com, beberapa waktu yang lalu.
WAWANCARA - Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Gahara, saat ditemui oleh Tribunkalteng.com, beberapa waktu yang lalu.(Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra)

 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Rencana pemerintah pusat menjalankan program transmigrasi nasional 2025–2029 mendapat penolakan dari tokoh adat di Kalimantan Tengah. 

Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Gahara, menyatakan ketegasan sikap pihaknya untuk menolak Kotim dijadikan sebagai lokasi tujuan program tersebut.

Menurutnya, program transmigrasi berisiko memperdalam kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat lokal yang saat ini masih berkutat dengan kemiskinan dan keterbatasan akses terhadap lahan dan pelayanan dasar.

“Kami menolak jika Kotim ini dijadikan daerah transmigrasi. Masih banyak masalah sosial di sini. Masyarakat lokal masih hidup jauh di bawah garis kemiskinan,” ujar Gahara saat dikonfirmasi, Senin (21/7/2025).

Ia menilai, kehadiran transmigran dari luar daerah, terutama dari luar Kalimantan, hanya akan menambah beban baru. 


Baca Selengkapnya

Breaking News, Viral Surat Penolakan Bangun Gereja di Sumber Makmur Kotim, Camat Panggil Kades

 

SURAT EDARAN - Sebuah surat edaran dari Pemerintah Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, viral di media sosial setelah menyatakan penolakan terhadap pembangunan rumah ibadah gereja di wilayah tersebut, pada Jumat (18/7/2025).
SURAT EDARAN - Sebuah surat edaran dari Pemerintah Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, viral di media sosial setelah menyatakan penolakan terhadap pembangunan rumah ibadah gereja di wilayah tersebut, pada Jumat (18/7/2025).(ISTIMEWA)

 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Sebuah surat edaran diterbitkan oleh Pemerintah Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, viral di media sosial. 

Surat tersebut memuat pihak Desa Sumber Makmur, belum menyetujui terhadap rencana pembangunan rumah ibadah gereja di wilayah setempat.

Surat bertanggal Jumat, 18 Juli 2025 itu ditandatangani langsung oleh Kepala Desa Sumber Makmur, Supriyo. 

Dalam isi surat, dijelaskan bahwa keputusan belum diberikan izin pembangunan gereja di lingkungan RT 007 RW 003 berdasarkan hasil konsultasi dengan musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) serta pengecekan lapangan.

“Pemerintah Desa Sumber Makmur, setelah berkonsultasi dengan pihak muspika dan melakukan cek lapangan secara acak, menyimpulkan bahwa permohonan pembangunan gereja belum memenuhi persyaratan,” bunyi keterangan dalam surat tersebut.


Baca Selengkapnya

Nenek di Mentaya Hilir Kotim Kalteng Luka Robek di Lengan Diserang Buaya Berwudhu Mau Salat Subuh

 

MENJALANI PERAWATAN - Nursehan berusia 62 tahun saat dirawat pasca diserang oleh seekor buaya di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kotim, Kalteng, Senin (21/7/2025).
MENJALANI PERAWATAN - Nursehan berusia 62 tahun saat dirawat pasca diserang oleh seekor buaya di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kotim, Kalteng, Senin (21/7/2025).(BKSDA Resort Sampit untuk Tribunkalteng.com)

 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Perempuan lanjut usia alias seorang nenek di Desa Bagendang Permai, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mengalami luka serius setelah Diserang Buaya saat tengah berwudhu di tepi sungai, Senin (21/7/2025) pagi.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, saat korban yang diketahui bernama Nursehan berusia 62 tahun itu sedang bersiap melaksanakan Salat Subuh. 

Saat korban hendak mengambil air wudhu di sungai yang berada tak jauh dari rumahnya, buaya tiba-tiba muncul dari permukaan air dan langsung menerkam lengan korban.

“Korban diduga sedang mandi sekaligus berwudhu. Saat itu, tiba-tiba seekor buaya menyerang dan menyeret korban ke dalam sungai,” kata Camat Mentaya Hilir Utara, Muslih, saat dikonfirmasi. 

Warga yang mendengar teriakan korban langsung datang memberikan pertolongan. 


Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Zainuddin Soroti Penolakan Pembangunan Gereja di Kotim, Dorong Peran Aktif FKUB

 

WAWANCARA - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, Zainuddin, angkat bicara terkait penolakan terhadap rencana pembangunan rumah ibadah di salah satu desa di wilayahnya, Senin (21/7/2025).
WAWANCARA - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, Zainuddin, angkat bicara terkait penolakan terhadap rencana pembangunan rumah ibadah di salah satu desa di wilayahnya, Senin (21/7/2025).(Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra)

 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, Zainuddin, angkat bicara terkait penolakan terhadap rencana pembangunan rumah ibadah di salah satu desa di wilayahnya.

Zainuddin mengaku baru mengetahui informasi tersebut saat dikonfirmasi oleh Tribunkalteng.com

Namun, ia menegaskan pentingnya semua pihak kembali mengacu pada regulasi yang berlaku.

"Terkait pendirian rumah ibadah, perlu diingat bahwa sudah ada regulasi yang mengatur secara jelas melalui Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri," kata Zainuddin saat ditemui, Senin (21/7/2025).

Dalam aturan tersebut, lanjut dia, dijelaskan pendirian rumah ibadah harus memenuhi sejumlah syarat.


Baca Selengkapnya

Camat Mentaya Hilir Utara Kotim Klarifikasi Soal Viral Surat Kades Sumber Makmur Tolak Bangun Gereja

 

PERTEMUAN - Camat MHU dan jajaran saat meminta keterangan Kades Desa Sumber Makmur di Polsek Sei Mentaya Kotim, Kalteng, Senin (21/7/2025).
PERTEMUAN - Camat MHU dan jajaran saat meminta keterangan Kades Desa Sumber Makmur di Polsek Sei Mentaya Kotim, Kalteng, Senin (21/7/2025).(ISTIMEWA)

 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Camat Mentaya Hilir Utara Muslih, angkat bicara menanggapi surat dari Kepala Desa Sumber Makmur yang viral di media sosial, karena dianggap menolak pendirian Gereja di wilayahnya.

Menurut Muslih, pihak kecamatan bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) telah memanggil Kepala Desa Sumber Makmur untuk dimintai klarifikasi. 

Hasilnya, Muslih menegaskan, tidak ada penolakan terhadap rencana pembangunan rumah ibadah tersebut.

"Perlu kami luruskan, tidak benar jika disebut ada penolakan dari Kepala Desa Sumber Makmur. Yang benar adalah, pihak gereja atau pendeta diminta untuk melengkapi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Muslih dalam keterangan tertulis, Senin (21/7/2025).

Ia menambahkan, di Desa Sumber Makmur sebenarnya sudah berdiri sebuah Gereja Protestan yang saat ini masih aktif digunakan oleh jemaat.


Baca Selengkapnya

Dewan Adat Dayak Kotawaringin Timur Minta Aparat Segera Tangani Polemik Izin Gereja di Sumber Makmur

 

WAWANCARA - Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Gahara, saat ditemui oleh TribunKalteng.com, beberapa waktu yang lalu. Gahara menilai penolakan terhadap pendirian rumah ibadah yang berasal dari agama-agama resmi yang diakui negara tidak dapat dibenarkan. 
WAWANCARA - Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Gahara, saat ditemui oleh TribunKalteng.com, beberapa waktu yang lalu. Gahara menilai penolakan terhadap pendirian rumah ibadah yang berasal dari agama-agama resmi yang diakui negara tidak dapat dibenarkan. (Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra)

 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Ketua Harian Dewan Adat Dayak Kotawaringin Timur atau DAD Kotim, Gahara menanggapi serius, viralnya surat dari Kepala Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU) yang menyebut belum bisa memberikan izin pendirian gereja di wilayah tersebut.

Menurut Gahara, DAD Kotim telah menerima informasi langsung dari DAD Kalimantan Tengah terkait isu tersebut. 

Ia menyatakan, lembaga adat memandang penting untuk segera menyelesaikan persoalan ini agar tidak berkembang menjadi konflik sosial.

“Tadi Sekretaris Umum DAD Provinsi Kalimantan Tengah sudah menghubungi saya menyampaikan hal ini. Saya langsung berkoordinasi dengan pihak kecamatan. Saya minta agar Pak Camat turun tangan, Pak Kapolsek juga harus ikut menyikapi. Ini tidak boleh dibiarkan,” ujar Gahara, Senin (21/7/2025).

Baca juga: Breaking News, Viral Surat Penolakan Bangun Gereja di Sumber Makmur Kotim, Camat Panggil Kades


Baca Selengkapnya

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved