Berita Palangka Raya
Kuliner Khas Dayak, Wadi Siap Goreng Jadi Daya Tarik di CFD Palangka Raya
Olahan wadi siap goreng, makanan fermentasi tradisional khas suku Dayak.
Penulis: Arai Nisari | Editor: Pangkan Banama Putra Bangel
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Deretan tenda UMKM di Car Free Day (CFD) Jalan Yos Sudarso Palangka Raya kembali menghadirkan ragam kuliner lokal khas Kalimantan.
Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah olahan wadi siap goreng, makanan fermentasi tradisional khas suku Dayak.
Produk tersebut dijajakan oleh Yessy Taras Tuty, pelaku UMKM yang beralamat di Jalan Cakrabuana No. 299, melalui merek Wadi Borneo.
Baca juga: Lokasi Car Free Day Palangka Raya Pindah usai 3 Tahun, Penataan Baru Dukung 500 Pelaku UMKM
Baca juga: Car Free Day Palangka Raya, Pasangan Muda Rintis Usaha Brand Lokal Parfum Mobil RACALL
Baca juga: Urban Farming Bibit Cabai dan Tanaman, Tarik Perhatian Warga Palangka Raya Saat CFD
Ia sudah memproduksi wadi secara mandiri selama hampir 12 tahun, dengan proses sepenuhnya dikerjakan sendiri dari awal hingga pengemasan.
“Wadi ini semuanya saya buat sendiri, mulai dari ikan, proses fermentasi, sampai pengemasan. Hari ini saya bawa wadi patin yang sudah dibumbui dan siap goreng,” ujar Yessy, Minggu (13/7/2025).
Wadi merupakan hasil fermentasi ikan menggunakan beras sangrai dan garam, lalu disimpan dalam waktu tertentu hingga matang secara alami.
Pada produk Wadi Borneo, prosesnya sudah lebih modern karena ditambahkan bumbu lengkap, sehingga wadi bisa langsung digoreng tanpa perlu dicuci ulang.
Selain varian original, Yessy juga menyediakan wadi pedas, yang dibuat dari campuran bubuk cabai kering buatan sendiri.
“Cabainya saya jemur dulu, lalu diblender halus. Jadi rasa pedasnya khas, alami, dan tidak pakai bahan tambahan,” jelasnya.
Produk wadi miliknya sudah bersertifikat halal, memiliki izin edar PIRT, serta merek dagang resmi dari Kemenkumham, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Yang menarik, pembeli bisa melakukan custom request untuk jenis ikan yang ingin difermetasi.
“Saya juga sediakan pilihan wadi dari ikan patin, nila, jelawat, ikan mas, papuyu, riu, kapar, sampai sepat. Tapi yang saya jual di CFD hari ini adalah wadi patin,” ujarnya.
Yessy mengaku saat ini belum memiliki toko fisik dan fokus menjual secara online serta lewat pesanan rumah makan.
Namun keikutsertaannya dalam CFD menjadi kesempatan memperkenalkan kuliner khas Dayak ini kepada masyarakat luas, terutama generasi muda.
“Kalau mau coba rasa khas Kalimantan yang beda, wajib coba wadi. Tinggal goreng, bisa langsung disantap. Saya juga punya varian wadi goreng bawang dan wadi balado,” tutupnya.
(Tribunkalteng.com)
| Kadisbun Apresiasi Aksi Tanam Pohon Bank Kalteng: Contoh Kolaborasi untuk Lingkungan Berkelanjutan |
|
|---|
| Narkoba di Palangka Raya, Pengedar Dibekuk Jalan G Obos, Sabu 106 Gram Dibuang ke Parit Ditemukan |
|
|---|
| Gubernur Agustiar Didaulat Jadi Senat Kehormatan UMPR, Janji Perhatikan Serius Pendidikan Kalteng |
|
|---|
| Ribuan PPPK Paruh Waktu di Palangka Raya Masih Menanti Nasib Kepastian Status Sebagai ASN |
|
|---|
| Pemko Palangka Raya Gelar Orientasi bagi 141 PPPK, Ratusan Tenaga Kontrak Kini Resmi ASN |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.