Buku Senandung Hutan Kinipan: Cerita Sulitnya Masyarakat Adat Dapat Pengakuan dan Perlindungan 

Masyarakat Adat Dayak Kinipan di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng), telah bertahun-tahun mengajukan pengakuan dan perlindungan.

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Haryanto
Buku Senandung Hutan Kinipan: Cerita Sulitnya Masyarakat Adat Dapat Pengakuan dan Perlindungan  - Buku-Kinipan.jpg
DOKUMENTASI SOB UNTUK TRIBUNKALTENG.COM
BUKU KINIPAN - Buku Senandung Hutan Kinipan, bercerita tentang bagaimana sulitnya perjuangan Masyarakat Adat Kinipan untuk mendapat pengakuan dan perlindungan, cerita di Kinipan, juga menjadi persoalan masyarakat adat di Indonesia.
Buku Senandung Hutan Kinipan: Cerita Sulitnya Masyarakat Adat Dapat Pengakuan dan Perlindungan  - Buku-Senandung-Hutan-Kinipan.jpg
DOKUMENTASI SOB UNTUK TRIBUNKALTENG.COM
BUKU KINIPAN - Tampak cover Buku Senandung Hutan Kinipan.

Buku Senandung Hutan Kinipan, bercerita tentang jalan panjang perjuangan masyarakat Kinipan dalam mempertahankan, serta menjaga hutan dan wilayah adat mereka. 

Pinar, yang juga penulis Buku Senandung Hutan Kinipan, mengatakan, buku itu berusaha menunjukkan pada pembaca bagaimana dan apa saja yang telah masyarakat Kinipan lakukan untuk mempertahankan haknya. 

Meski terkadang perjuangan mereka tampak senyap, tetapi upaya masyarakat Adat Laman Kinipan tetap berlanjut, satu di antaranya melalui permohonan pengakuan MHA yang sampai saat ini, sayangnya belum juga diberikan oleh Pemda. 

"Bukti eksistensi masyarakat Kinipan sebagai masyarakat adat juga coba kami tunjukan untuk mendukung permohonan pengakuan MHA yang Kinipan lakukan, melalui cerita pangan dan praktik kearifan lokalnya yang masih selaras dengan hutan Kinipan," ucap Pinar. 

Buku ini memang fokus membahas tentang Kinipan dan masyarakat adatnya. 

Meski begitu, sejatinya persoalan mereka juga mewakili persoalan dan kisah yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat adat di Indonesia. 

Pinar berharap, buku ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat adat di Indonesia secara khusus dan publik luas. 

"Jadi, perjuangan Kinipan harus terus kita dukung," tegasnya. 

Buku ini, mendapat apresiasi dari Ketua BPH AMAN Lamandau dan Tokoh Masyarakat Kinipan, Effendi Buhing. 

Buhing mengatakan, Buku Senandung Hutan Kinipan ini menggambarkan perjuangan mereka untuk mendapatkan pengakuan dan perlindungan sejak 2018. 

"Buku ini bisa kita lihat, bisa kita baca bersama, bahwa perjuangan masyarakat adat Kinipan dari 2018 sampai hari ini, terus berjuang untuk mempertahankan haknya. Bukan hanya bicara tentang kawasan, tentang hutannya, tetapi juga tentang hak sosial lainnya. Ini yang ingin kami utarakan dalam buku ini. Kami sangat berterimakasih dengan penulis buku ini," ujarnya. 

Buku Senandung Hutan Kinipan, penting untuk dibaca. Selain mengingatkan dan mendorong berbagai pihak untuk menyelesaikan persoalan Kinipan, buku ini juga penting untuk bisa melihat lebih dalam realita persoalan Kinipan yang menjadi tantangan dan seharusnya bisa diselesaikan segera oleh Negara.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved