Berita Palangka Raya
Cegah Stunting Dimulai Sebelum Menikah, Calon Pengantin Wajib Isi Aplikasi Elsimil
Pencegahan stunting tidak hanya dilakukan setelah anak lahir, tetapi bisa dimulai jauh sebelum pernikahan.
Penulis: Arai Nisari | Editor: Pangkan Banama Putra Bangel
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Kementrian Kependudukan Keluarga dan Pembangunan Keluarga/ BKKBN perwakilan BKKBN Kalteng, menekankan bahwa pencegahan stunting tidak hanya dilakukan setelah anak lahir, tetapi bisa dimulai jauh sebelum pernikahan.
Salah satunya melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) yang wajib diisi calon pengantin (catin).
Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Tengah, Dr Sunarto, menjelaskan, aplikasi Elsimil berfungsi sebagai alat skrining sekaligus pendampingan kesehatan reproduksi bagi catin.
Baca juga: BKKBN Kalteng Gandeng Media, 70 Persen Penyebab Stunting Disebabkan Perilaku Takl Sehat
Baca juga: Timnas U17 Indonesia TC di Bulgaria, Cek Jadwal Indonesia Vs Zambia di Piala Dunia U17 2025
Baca juga: Hasil Skor Persib Vs Persebaya, Bobotoh Tunggu Penampilan Thom Haye dan Eliano
Dari hasil skrining itu akan keluar sertifikat digital yang kini menjadi salah satu syarat administrasi pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA).
“Aplikasi ini membantu mendeteksi faktor risiko stunting sejak sebelum pernikahan. Kalau hasilnya sehat, bisa langsung menikah dan hamil. Tapi kalau belum sehat, pernikahan tetap bisa dilaksanakan, hanya saja kehamilannya ditunda sampai kondisinya ideal,” ujar Sunarto, Rabu (10/9/2025).
Menurutnya, ada sejumlah indikator yang diukur melalui Elsimil, seperti kadar hemoglobin (Hb), lingkar lengan atas minimal 23,5 cm, serta indeks massa tubuh (IMT) yang sesuai standar.
Jika hasil skrining menunjukkan catin dalam kondisi kurang sehat, maka akan didampingi Tim Pendamping Keluarga (TPK) selama 3–6 bulan untuk memperbaiki gizi dan kesehatan.
Sunarto menambahkan, kebijakan ini sejalan dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang mendorong keterlibatan multipihak, termasuk media dan masyarakat, dalam edukasi serta perubahan perilaku.
Selain skrining kesehatan, aplikasi Elsimil juga memberi akses edukasi mengenai gizi remaja, gizi ibu hamil, hingga pemahaman tentang pemeriksaan kehamilan minimal enam kali, ditambah dua kali USG untuk memastikan kondisi janin.
Dengan cara ini, calon orangtua diharapkan lebih siap menjalani 1.000 hari pertama kehidupan anak.
“Tujuan akhirnya jelas, kita ingin 1.000 hari pertama kehidupan anak terjaga dengan baik. Dengan begitu angka stunting bisa terus ditekan,” tegas Sunarto.
Saat ini, aplikasi Elsimil bisa diakses melalui SIGA Mobile yang tersedia di Google Play Store.
Calon pengantin cukup melakukan pemeriksaan kesehatan dasar di puskesmas, lalu mengisi kuesioner Elsimil di aplikasi sesuai hasil pemeriksaan.
Setelah itu, sistem akan otomatis menilai dan mengeluarkan sertifikat digital sebagai bukti kesiapan menikah dan hamil.
Dengan langkah ini, BKKBN berharap kesadaran masyarakat tentang pentingnya persiapan sebelum menikah makin meningkat, sehingga generasi mendatang bisa tumbuh sehat dan bebas dari stunting.
(Tribunkalteng.com)
BKKBN Kalteng Gandeng Media, 70 Persen Penyebab Stunting Disebabkan Perilaku Takl Sehat |
![]() |
---|
Isu Evaluasi Tunjangan DPRD, Pemko Palangka Raya: Belum Jadi Pembahasan |
![]() |
---|
50 UMKM Lolos ke Kelas Offline PaDI Akademi Pertamina Saat Digelar di Palangka Raya |
![]() |
---|
Ini Janji Ditjenpas Kalteng I Putu Murdiana, Momen Tanam 5.000 Bibit Kelapa di Palangka Raya |
![]() |
---|
Pasar Datah Manuah Belum Maksimal, Pedagang Tunggu Rampungnya Drainase dan Fasilitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.