Berita Kalteng

Hari Perempuan Internasional di Kalteng, Tuntut Ruang Aman hingga Berdaulat Atas Sumber Daya Alam

Debora juga menyoroti kekerasan seksual terhadap perempuan yang sudah berada di titik yang mengkhawatirkan. 

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM/AHMAD SUPRIANDI
POSE LAWAN - Foto bersama pada HPI 2025 di Palangka Raya, berpose dengan menunjukkan telapak tangan sebagai bentuk perlawanan pada kekerasan terhadap perempuan, Sabtu (8/3/2025). 

Hal itu berdampak buruk bagi perempuan, mengingat nilai-nilai tradisional di Kalteng melibatkan peran perempuan, terutama dalam kebutuhan pangan keluarganya. 

Dosen Sosiologi dari Universitas Palangka Raya, Yuliana, mengatakan bahwa kehadiran PSN di Kalteng, masih jauh dari terwujudnya kedaulatan perempuan. 

"Justru, itu menambah jurang pemisah terkait bagaimana perempuan berdaulat atas pangan, dia justru terpisah dengan pengelolaan sumber daya alamnya sendiri," tuturnya. 

Yuliana menilai, PSN seperti food estate yang dikerjakan di Kalteng pada 2020 lalu, belum terbukti mampu mengangkat kesekahteraan masyarakat. 

BPS Kalteng mencatat, angka kemiskinan di Bumi Tambun Bungai pada September 2024 berada di angka 5,26 persen atau 149,24 ribu jiwa.  

Angka tersebut meningkat jika dibandingkan Maret 2024, angka kemiskinan di Kalteng hanya 145,63 ribu jiwa. 

Berdasarkan data tersebut, Yuliana menilai, food estate ada 2020 tidak berpengaruh signifikan terhadap kedaulatan perempuan. 

Menurutnya, perempuan akan dikatakan berdaulat jika punya kontrol dan akses terhadap sumber daya alamnya sendiri. 

"Perempuan yang berdaulat adalah perempuan yang bebas mengakses dan kontrol terhadap sumber daya alam itu sendiri, dia bisa mengelola sumber daya alam menjadi apapun yang dia mau, dia bisa memutuskan sendiri untuk dijadikan apa lahannya. Jadi dua hal itu sangat penting ketika berbicara kedaulatan perempuan khusunya kedaulatan sumber daya alam yang ada di pedesaan," tegasnya. 

Program-program seperti food estate dan cetak sawah justru menghilangkan hak dan akses perempuan terhadap tanah, yang seharusnya bisa mereka kelola sesuai dengan cara dan budaya mereka. 

Upaya mewujudkan kedaulatan perempuan atas sumber daya alam dan ruang aman belum terwujud dan masih diperjuangkan pada peringatan HPI 2025 ini.

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved