Viral Siswa SMP di Palangkaraya Dianiaya
VIRAL Siswa SMP di Palangka Raya Aniaya Teman, Diduga Awal Mula Selisih Paham saat Sparring Futsal
Viral di media sosial seorang siswa SMP bersekolah di Kota Palangka Raya jadi korban penganiayaan temannya gegara sparing futsal
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Seorang siswa SMP di Palangka Raya tega menganiaya temannya sendiri.
Penyebabnya, diduga berawal selisih paham saat sparing atau latih tanding futsal.
Informasi terhimpun, pelaku penganiayaan RBA dan korban R, bersekolah di sebuah sekolah Palangka Raya.
Penganiayaan ini terjadi pada Kamis (13/2/2025).
Peristiwa itu direkam oleh satu di antara rekan pelaku menggunakan telepon genggam.
Saat razia di sekolah, telepon genggam tersebut disita pada Senin (24/2/2025).
Keeseokan harinya atau Selasa (25/2/2025), setelah mendapat izin untuk membuka telepon tersebut, pihak sekolah menemukan video penganiayaan yang dilakukan oleh siswanya.
Video berdurasi lebih kurang 1 menit 15 detik itu memperlihatkan korban yang juga satu sekolah dengan pelaku, dipukul dan ditendang oleh pelaku viral di media sosial.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunKalteng.com, penganiayaan itu terjadi di rumah korban, pelaku bersama dua rekannya P dan RP, mendatangi rumah korban saat orang tua korban sedang tidak di rumah.
Menurut keterangan satu di antara guru pelaku dan korban, penganiayaan ini berawal dari selisih paham saat sparing futsal antar sekolah.
Korban mendengar cerita dari rekannya di sekolah lain bahwa tim dari sekolah korban bermain kasar.
Rekannya itu juga berkata kepada korban, jika bertemu anak-anak yang sparing futsal saat itu mereka akan "menyelesaikannya".
Korban pun kemudian memberitahukan hal tersebut kepada pelaku. Namun, karena dianggap mengadu domba pelaku dan dua rekannya mendatangi korban.
Setelah bersitegang, pelaku lalu memukuli korban. Saat ini, korban, pelaku penganiayaan, serta dua rekannya bersama orang tua mereka masing-masing sudah dimediasi dan sepakat berdamai.
"Untuk pelaku pemukulan diberhentikan pihak sekolah, namun dua rekannya masih belum ada kepastian," ujar satu di antara guru di sekolah tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.