Berita Palangkaraya

Angka Kemiskinan di Kalteng Meningkat, Edy Pratowo Sebut Program Strategis Nasional Bisa Jadi Solusi

Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo. Dia meyakini dengan adanya Program Strategis Nasional (PSN) akan mengurangi angka kemiskinan secara bertahap

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
Wagub Kalteng, Edy Pratowo saat ditemui awak media, usai pengukuhan Kepala Perwakilan BPKP Kalteng, di Aula Jaya Tingang Lantai II, Kamis (16/1/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Program Strategis Nasional atau PSN yang berada di Kalimantan Tengah (Kalteng) dinilai mampu mengurangi angka kemiskinan di Kalteng

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo. Dia meyakini dengan adanya PSN akan mengurangi angka kemiskinan secara bertahap. 

"Di sini ada program strategis nasional, kemudian ada juga program swasembada pangan nasional dan pendukung asta cita dari Presiden," kata Edy kepada awak media usai pengukuhan Kepala Perwakilan BPKP Kalteng, di Aula Jaya Tingang Lantai II, Kamis (16/1/2025). 

Edy mengungkapkan, kehadiran program-program dari pemerintah pusat tersebut masyarakat bisa terlibat. 

Sehingga, lanjut Edy, keterlibatan masyarakat program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. 

Sebelumnya, BPS Kalteng mencatat, angka kemiskinan di Bumi Tambun Bungai pada September 2024 berada di angka 5,26 persen atau 149,24 ribu jiwa. 

Angka tersebut meningkat jika dibandingkan Maret 2024, angka kemiskinan di Kalteng hanya 145,63 ribu jiwa. 

Menanggapi hal tersebut, Edy mengatakan, peningkatan angka kemiskinan terjadi karena penambahan penduduk dari luar daerah, seperti yang terjadi di wilayah DAS Barito. 

"Orang banyak mencari pekerjaan, terutama di daerah-daerah yang berpotensi dengan kekayan sumber daya alam. Kemarin datanya itu banyak di daerah Barito Timur, karena di sana potensi sumber daya alam," ucapnya. 

Menurutnya, semakin banyak pendatang di daerah tersebut, juga akan sejalan dengan meningkatnya harga kebutuhan. 

Meski begitu, Edy menerangkan, tingginya angka kedatangan tersebut, juga menunjukkan bahwa Kalteng memiliki sumber daya alam yang melimpah. 

"Kita mengambil sisi positifnya, bahwa semakin banyak orang yang berminat datang ke Kalteng, apalagi ini ada proyek strategis nasional dan swasembadan pangan nasional," ungkapnya. 

Pemerintah pusat memang kembali memilih Kalteng untuk menjadi lokasi program ketahanan pangan nasional yakni cetak sawah dan swasembada jagung. 

Untuk cetak sawah, pemerintah akan membuka 100 ribu hektare lahan hingga pertengahan 2025 nanti. Selain itu pemerintah juga menilai masih ada potensi lahan cetak sawah seluas 930.640 hektare di Kalteng. 

Sedangkan untuk swasembada jagung, pemerintah akan menggunakan lahan perkebunan dan lahan kering lainnya dengan luas 207.655,44 hektare. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved