Kobar Marunting Batu Aji
Dinas PUPR Kobar Gelar Ekspose Studi Teknologi Sistem Deteksi Dini Banjir di Pangkalan Bun Kalteng
PUPR Kobar melalui Bidang Sumber Daya Air, menggelar kegiatan Ekspose Laporan Antara terkait Studi Teknologi Sistem Deteksi Dini Banjir.
TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Bidang Sumber Daya Air, menggelar kegiatan Ekspose Laporan Antara terkait Studi Teknologi Sistem Deteksi Dini di Daerah Rawan Genangan di Kota Pangkalan Bun.
Acara ini berlangsung di Aula Infrastruktur (Lantai II) Dinas PUPR Kobar beberapa waktu lalu, dan dihadiri sekitar 30 peserta, yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat setempat.
Kegiatan ini menghadirkan Supadi, seorang ahli dari CV Delta Pratama Consultant, sebagai narasumber utama.
Baca juga: Dinas PUPR Kobar Tampung Usulan Pemeliharaan dan Perbaikan Jalan untuk 2025
Dalam pemaparannya, Supadi menjelaskan konsep sistem deteksi dini atau early warning system yang tengah dikembangkan, yang berbasis pada model hidrologi-hidraulik.
Model ini bertujuan untuk menghasilkan peta situasi banjir yang dapat memetakan area genangan serta ketinggian air, memberikan informasi yang sangat berguna bagi masyarakat dalam menghadapi potensi banjir.
“Pendekatan deteksi dini banjir ini dapat dilakukan secara struktural, seperti normalisasi sungai dan pembangunan bendungan, serta secara non-struktural, yaitu melalui sistem pencegahan berbasis data dari pos curah hujan dan pos duga air,” ujar Supadi.
Kegiatan ini menjadi penting, mengingat Pangkalan Bun sering mengalami genangan air saat musim hujan, yang berpotensi merugikan masyarakat.
Supadi juga menekankan bahwa sistem deteksi dini yang dikembangkan dapat menjadi alat penting dalam merancang langkah-langkah mitigasi bencana.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kobar, Netty Juniarty Nengsih, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan pentingnya penyebarluasan teknologi ini kepada berbagai pihak, termasuk pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat luas.
Ia berharap teknologi ini dapat memberikan manfaat yang maksimal, dalam upaya mitigasi risiko banjir yang semakin nyata di Kota Pangkalan Bun.
“Harapannya, teknologi ini akan menjadi alat yang efektif dalam memitigasi risiko banjir di wilayah rawan genangan di Pangkalan Bun, demi keamanan dan kesejahteraan warga,” ungkap Netty.
Ia juga menekankan pentingnya informasi yang mudah diakses melalui platform digital, seperti situs web, untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan data terkait potensi bencana.
Selain itu, Netty berharap agar sistem ini dapat berfungsi sebagai acuan bagi pihak-pihak terkait, dalam mengambil tindakan pencegahan sejak dini.
Dengan informasi yang akurat dan tepat waktu, diharapkan kesadaran masyarakat untuk mempersiapkan diri lebih baik, dalam menghadapi bencana.
Kegiatan Ekspose ini menandai langkah awal yang positif dalam pengembangan teknologi mitigasi bencana, dan diharapkan dapat terus berkembang untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat Pangkalan Bun di masa depan.
KTNA Kalteng Beri Dukungan Pemkab Kobar Pertahankan Aset soal Putusan Sengketa Lahan Demplot |
![]() |
---|
Pemkab Kobar Kecewa Putusan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun, Wabup: Cederai Keadilan Masyarakat |
![]() |
---|
PEDA KTNA XIV Kalteng Resmi Dibuka, Bupati Kobar Harap Pertanian Semakin Kuat dan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Gubernur Kalteng Tekankan Kedaulatan Pangan saat Buka PEDA Petani Nelayan XIV di Pangkalan Bun Kobar |
![]() |
---|
Bupati Kobar Ajak ASN Jadi Teladan pada Pekan Panutan Pajak Daerah 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.