Berita Palangka Raya

Inovasi SMKN 1 Pangkalan Banteng Kotawaringin Barat, Jamur Tiram di Lahan Sempit 

Jamur tiram putih nan segar berjajar rapi dalam display pameran Gebyar Pendidikan Kalteng Berkah 2024. Produk ini merupakan inovasi.

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM/AHMAD SUPRIANDI
SMK N 1 Pangkalan Lada memamerkan hasil inovasi jamur tiram di Gebyar Pendidikan Kalteng Berkah 2024, Sabtu (9/11/2024) malam. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Jamur tiram putih nan segar berjajar rapi dalam display pameran Gebyar Pendidikan Kalteng Berkah 2024. Produk ini merupakan inovasi dari guru dan siswa SMKN 1 Pangkalan Banteng, Kotawaringin Barat

Produk ini menarik perhatian pengunjung yang datang ke halaman Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng. Siapa sangka, di balik jamur tiram yang nampak menggugah selera itu, tersimpan kisah perjuangan yang memanfaatkan keterbatasan lahan sekolah. 

"Keterbatasan justru memicu kreativitas kami," ujar Siti Rahmatin Ulfia, guru yang menjadi motor penggerak program budidaya jamur tiram di sekolah tersebut. 

Wanita yang pernah meneliti jamur tiram saat kuliah ini tak menyangka, idenya yang bermula pada Juli lalu kini berbuah manis. 

Baca juga: Ramaikan UMKM di Kalimantan Tengah, Dinas Pendidikan Kalteng Gelar Pameran Inovasi Kewirausahaan

Dengan berbekal serbuk kayu, bibit jamur F1, bekatul, dan kapur, Ulfia bersama para siswanya mulai berkarya. 

Mereka awalnya masih membeli media tanam jamur atau baglog dari luar. Namun, tekad untuk mandiri mendorong mereka belajar membuat baglog sendiri. 

"Pada bulan Agustus lalu, inovasi kami akhirnya berhasil. Jamur kami bisa tumbuh," kata Ulfia. 

Kini, jamur-jamur putih itu sudah bisa dipanen dan dijual dengan harga Rp5.000 hingga Rp6.000 per kemasan. 

Kesuksesan budidaya jamur tiram ini bukan sekadar iseng-iseng saja. Program ini merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang bertujuan mengasah keterampilan produktif siswa. 

Para siswa, kata Ulfia tidak hanya belajar bercocok tanam, tetapi juga mendapat pelajaran berharga tentang ketekunan dan inovasi. 

Semangat inovasi sekolah ini tak berhenti di jamur tiram. Di lahan lain, mereka mengembangkan 'mina padi' yakni memadukan budidaya padi dan ikan dalam satu kolam. Bukti bahwa dengan kreativitas, lahan terbatas bukan halangan untuk berkarya. 

Di antara stand-stand MKKS dari SMA/SMK dan SLB se-Kalteng, budidaya jamur tiram sari SMK N 1 Pangkalan Lada dipamerkan sebagai bukti bahwa pendidikan bukan hanya tentang teori di kelas, tetapi juga tentang mengubah keterbatasan menjadi peluang.

(Tribunkalteng.com/AhmadSupriandi)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved