Kobar Marunting Batu Aji

Pemkab Kobar Kalteng Dorong Komitmen Desa/Kelurahan Menuju 100 Persen ODF, 3 Kecamatan Prioritas

Aksi 7 ini dilakukan dalam rangka pengukuran dan publikasi prevalensi stunting serta penandatanganan komitmen bagi desa/kelurahan.

Editor: Haryanto
ISTIMEWA
Kegiatan Aksi 7 pengukuran dan publikasi prevalensi stunting di Kobar, di Aula Sangga Banua, Pemkab Kobar, Kamis (07/11/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) kembali melaksanakan Aksi 7.

Aksi 7 ini dilakukan dalam rangka pengukuran dan publikasi prevalensi stunting serta penandatanganan komitmen bagi desa/kelurahan yang belum mencapai 100 persen Open Defecation Free (ODF). 

Kegiatan ini menjadi bagian penting dari persyaratan verifikasi Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tingkat nasional Tahun 2025, di Aula Sangga Banua, Pemkab Kobar, Kamis (07/ 11/2024).

Baca juga: 2.891 Anggota KPPS di Enam Kecamatan Kabupaten Kotawaringin Barat Kalteng Dilantik Serentak

Sekretaris Daerah atau Sekda Kobar, Rody Iskandar yang memimpin kegiatan tersebut menyampaikan, Aksi 7 ini merupakan bagian dari upaya konvergensi dalam penanganan stunting di Kobar.

Dalam momentum ini disampaikan data prevalensi stunting kepada para pemangku kepentingan, termasuk pihak puskesmas, kepala desa, dan camat, dengan harapan seluruh elemen tersebut dapat bersinergi dalam pengentasan stunting di Kobar.

"Penanganan stunting ini harus komprehensif, bukan hanya berfokus pada anak yang sudah terdiagnosis stunting, tetapi juga kepada keluarga yang berisiko tinggi mengalami stunting," ujar Rody Iskandar.

Kobar saat ini tercatat sebagai salah satu kabupaten dengan penanganan stunting terbaik di Provinsi Kalimantan Tengah.

Namun, Rody menekankan agar prestasi ini tidak membuat seluruh pihak terlena, melainkan semakin waspada untuk mencegah peningkatan kasus stunting.

"Kita patut bersyukur atas kerja keras tim penanganan stunting di Kobar yang telah berbuah hasil positif. Namun, perhatian kita harus lebih konsisten agar kasus stunting tetap terkendali," tambahnya.

Rody juga mengungkapkan, terdapat tiga kecamatan yang menjadi prioritas utama dalam pencegahan stunting, yaitu Kecamatan Arut Utara, Kecamatan Arut Selatan, dan Kecamatan Kumai. 

Tiga wilayah ini memiliki jumlah keluarga yang berisiko stunting cukup tinggi.

"Keluarga yang berisiko ini harus kita fokuskan penanganannya agar tidak mengalami stunting. Di tiga kecamatan ini saja ada sekitar 1.400 keluarga yang tergolong berisiko," kata Rody.

Melalui kegiatan ini, Pemkab Kobar berharap setiap desa dan kelurahan dapat berkomitmen mencapai status 100 persen ODF sebagai syarat penting dalam verifikasi KKS tingkat nasional.

Komitmen ini tidak hanya mendukung kesehatan masyarakat tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas stunting di Kobar.

Acara ini sekaligus menjadi ajang untuk mengingatkan seluruh pihak terkait agar terus bersinergi, dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, sehingga Kobar dapat menjadi kabupaten yang benar-benar sehat dan sejahtera.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved