Kotawaringin Timur Memilih

Dialog Publik Calon Kepala Daerah Kotawaringin Timur, Ketua KNPI: Ini Merupakan Pendidikan Politik

Para tokoh pemuda menggelar dialog publik calon kepala daerah (Cakada) Kotawaringin Timur, Selasa (8/10/2024) malam.

Penulis: Pangkan B | Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM/PANGKAN
Dialog publik calon kepala daerah dihadiri paslon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Selasa (8/10/2024) malam. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Para tokoh pemuda menggelar dialog publik calon kepala daerah (Cakada) Kotawaringin Timur, Selasa (8/10/2024) malam.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Himpunan Mahasiswa Islam, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Cipayung, PMII, dan OKP Kotawaringin Timur lainnya.

Dialog publik calon kepala daerah tersebut dihadiri oleh calon Wakil Bupati Kotim nomor urut 02, yakni Siyono.

Lalu, pasangan calon nomor urut 03, yakni Calon Bupati M Rudini Darwan Ali dan Wakil Bupati Paisal Damarsing.

Sementara, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 01 berhalangan hadir.

Ketua KNPI Kotawaringin Timur, Achmad Julianto menjelaskan terkait dialog publik calon kepala daerah.

“Kegiatan ini dalam kapasitas kami sebagai mahasiswa yang menyediakan tempat bagi para pasangan calon (Paslon) untuk berdialog dan diskusi,” jelasnya.

Baca juga: Pj Sekda Hadiri Pengundian Nomor Urut di Kantor KPU Kotim, Berharap Paslon Berkompetisi Secara Sehat

Achmad mengatakan kalau ada salah satu kandidat Paslon Bupati dan Wakil Bupati yang tidak bisa hadir, pihaknya juga tidak bisa memaksa.

“Kita sangat memaklumi kesibukan para kandidat kepala daerah, karena saat ini sudah masuk masa kampanye,” terangnya.

Ia mengatakan Ketua KNPI Kotim mengatakan kandidat semuanya baik, dirinya ingin diskusi ini tidak hanya sekali, tapi akan mengadakan diskusi lainnya.

“Adanya dialog ini, harapan kita dapat menyampaikan pada para anak muda sebagai pembelajaran politik,” 

Ia menambahkan pemuda memiliki pandangan, gagasan, dan banyak hal lain yang dapat disampaikan para pemuda.

“Salah satu gagasannya dibentuknya dialog ini adalah pendidikan politik pada forum yang formal,” tutup Achmad Julianto.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved