Abdul Razak Blusukan ke Pelabuhan Rambang Palangka Raya, Pengunjung Ditraktir

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Kamis, (12/9/2024) sore, sekira pukul 16.00 WIB, jualan para pedagang di Pelabuhan Rambang, Palangka Raya nyaris tak bersisa. 

Pengunjung lebih ramai dari hari-hari biasa, padahal bukan akhir pekan.

Sore itu, jajanan di Pelabuhan Rambang digratiskan karena bakal calon Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Abdul Razak blusukan sekaligus mentraktir para pengunjung.

Tentu, para pengunjung antusias menyerbu lapak para pedagang ada yang membawa gorengan, es teler, pentol, sampai jajanan khas tradisional lainnya.

Polah (32), seorang penjual gorengan di Pelabuhan Rambang nampak kerepotan menghitung pesanan pengunjung yang menyerbu jualannya.

Tangan Polah dipaksa lebih cekatan dari biasanya untuk memasukan gorengan ke dalam plastik sekaligus menghitung apa saja yang dibeli pengunjung. 

Untungnya, Polah tak begitu kerepotan menggoreng jualannya.

"Karena sudah ada gorengan yang disiapkan jadi tidak perlu menggoreng lagi, jadinya tidak begitu kewalahan," kata Polah.

Baca juga: Abdul Razak-Sri Suwanto Siap Terima Tantangan Mahasiswa dari BEM UPR untuk Adu Gagasan

Tak hanya lapak Polah yang diserbu pengunjung, hampir semua UMKM yang berjualan di Pelabuhan Rambang silih berganti diserbu pengunjung.

Lapak Mariana (36) yang menjual makanan berat juga diserbu pengunjung. Menyiapkan makanan berat dengan orang yang berebut tentu bukan perkara mudah.

Beruntung Mariana dibantu suami dan anaknya, itu pun bukan berarti tugas mereka jadi lebih mudah.

Usai melayani pengunjung, Mariana nampak ngos-ngosan, ia seperti mandi keringat. Apalagi, cuaca sore itu di Palangka Raya sedang terik.

Meski begitu, Mariana tetap bersyukur dagangannya laris manis, bahkan habis lebih cepat dari biasanya.

"Walaupun ramai sekali tadi, tapi dibantu suami dan anak saya, jadi tidak terlalu kewalahan, saya merasa bersyukurlah ada calon Gubernur yang datang ke sini," ujarnya.

Usai melayani pembelinya, Mariana pun ikut berkumpul dengan masyarakat yang tengah mengerumuni Abdul Razak.

Memang jarang, di Pelabuhan Rambang kedatangan pejabat seperti Razak yang merupakan bakal calon Gubernur dan mantan anggota DPRD Kalteng. 

Tak heran jika Razak dikerumuni masyarakat saat ia berkeliling melihat-lihat jualan pedagang.

Selama berkeliling, Razak sesekali menyalami anak-anak. 

Terdengar, "Kai, kai, befoto kai," kata seorang pengunjung yang ingin anaknya berfoto dengan Razak. Kai adalah bahasa Banjar yang artinya kakek.

Usai blusukannya ke Pelabuhan Rambang, kepada awak media Razak menegaskan, jika terpilih, dirinya tetap akan mengunjungi tempat itu.

"Saya ke sini untuk bertemu dengan masyarakat, kalau terpilih nanti sudah pasti harus ke sini," ucap Razak.

Selama blusukan, Razak ditemani partai pengusung dan tim pemenangannya. 

Namun, tak terlihat bakal calon Wakil Gubernur Kalteng pasangan Razak yakni Sri Suwanto.

Razak pun kemudian mendapat pertanyaan dari awak media, "Kenapa Pak Sri Suwanto tidak ikut?."

Razak menjawab, "Saat ini, Pak Sri Suwanto sedang di Semarang, nanti deklarasi di Pulang Pisau dan Kapuas kita sama-sama."

Terlepas dari ketidakhadiran pasangan Sri Suwanto, dipastikan Razak, bahwa hal itu tak mengurangi upaya mereka menyerap aspirasi masyarakat dengan cara blusukan ke Pelabuhan Rambang.

Masyarakat seperti Mariana dan Polah berharap paslon lain di Pilgub Kalteng juga melihat langsung persoalaan yang dihadapi masyarakat saat ini.

Blusukan Razak itu menambah daftar upaya para bacalon di Pilgub Kalteng untuk menarik hati masyarakat.

Sebelumnya, bacalon lain juga sudah mulai tancap gas untuk menarik hati masyarakat, ada deklarasi yang mengundang banyak orang seperti yang dilakukan Nadalsyah-Supian Hadi dan Agustiar-Edy Pratowo, ada juga membuka diskusi publik yang dilakukan Willy-Habib Ismail.

Melihat manuver politik ini, pengamat politik sekaligus akademisi dari Fisip Universitas Palangka Raya (UPR), Ricky Zulfauzan menyebut, hal itu merupakan hal yang positif.

"Menurut saya ini bagus. Baik deklarasi penggalangan massa, maupun melalui dialog terbuka sah-sah saja," ujar Ricky.

Tetapi, kata Ricky, yang perlu menjadi catatan ialah masa kampanye belum dimulai. Sesuai jadwal KPU, tahapan kampanye akan dimulai pada 25 September-23 November 2024.

Meski begitu, saat ini belum masuk dalam tahapan kampanye, Bawaslu Kalteng juga masih fokus pada pengawasan pihak-pihak yang harus netral dan tidak boleh terlibat seperti ASN, TNI-Polri maupun pejabat negara lainnya.

Terlepas dari perbedaan gaya para paslon mengundang simpati masyarakat itu, Ricky menegaskan, calon pemimpin daerah perlu memiliki visi dan misi yang konkret serta bisa dilakukan selama lima tahun menjabat.

Sampai saat ini, lanjut Ricky, belum terlihat visi misi yang konkret dari para kandidat pemimpin daerah.

Ricky menyebut, masyarakat diharapkan menjadi pemilih yang rasional dengan mempertimbangkan visi misi calon pemimpin secara objektif.

"Indikator memilih pemimpin yang baik adalah melihat visi misinya terlebih dahulu," sambungnya.

Seperti yang disampaikan Ricky, para paslon mesti melihat berbagai persoalan yang dihadapi masyaralat Kalteng saat ini.

Permasalahan seperti masih ada atap terpal dan perbaikan fasilitas Pelabuhan Rambang mungkin hanya segelintir dari banyaknya pekerjaan rumah bagi para paslon di Pilgub Kalteng.

Untuk itu para paslon perlu melihat langsung persoalan di masyarakat, bisa juga dengan mengadu gagasan dengan mahasiswa maupun lembaga lainnya agar bisa mendapat solusi yang bisa dikerjakan selama lima tahun menjabat dan bukan hanya janji kosong.