BMKG Palangkaraya Memprakirakan Musim Kemarau di Kalteng Dimulai Bulan Juli hingga Agustus 2024

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Prakirawan BMKG Palangkaraya Muhamad Ihsan Sidiq membeberkan musim kemarau diperkirakan akan di mulai pada Juli 2024 nanti.

"Awal musim kemarau di Kalteng diprakirakan pada bulan Juli dasarian II dan Agustus dasarian I," ucap Ihsan.

Awal musim kemarau pada bulan Juli dasarian I - Juli dasarian III diprediksi terjadi di Kapuas bagian selatan, Pulang Pisau bagian selatan, dan wilayah pesisir Katingan bagian selatan.

Kemudian, pada Juli dasarian III - Agustus dasarian II diprediksi terjadi kemarau di sebagian Barito Utara bagian tenggara, Barito Selatan, Barito Timur.

Selain itu juga sebagian Kapuas bagian tengah, Pulang Pisau bagian utara dan tengah, sebagian Gunung Mas bagian selatan, Palangka Raya.

Juga KabupatenKatingan bagian tengah, Kotawaringin Timur bagian tengah dan selatan, Seruyan bagian tengah dan Selatan, sebagian besar Kotawaringin Barat, Sukamara, dan sebagian Lamandau bagian selatan.

Ihsan mengatakan masih ada sebagian wilayah yang diprediksi tidak mengalami musim kemarau.

 Dia memprediksi daerah yang tidak mengalami musim kemarau di antaranya sebagian kecil Murung Raya bagian tenggara, Sebagian Barito Utara bagian barat laut.

Selain itu juga, sebagian kecil Katingan bagian tengah, Kotawaringin Timur bagian utara, sebagian Seruyan bagian utara, sebagian besar Lamandau bagian tengah hingga utara.

"Juga sebagian kecil di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat bagian utara," tutup Ihsan.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah atau BPB-PK Kalteng mulai melakukan persiapan untuk menghadapi musim kemarau yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kalaksa BPB-PK Kalteng Ahmad Toyib mengungkapkan, pihaknya juga sudah menggelar rapat koordinasi bersama instansi terkait beberapa waktu lalu.

"Belajar dari pengalaman tahun lalu upaya pengendalian karhutla dilaksanakan lebih awal menjelang musim kemarau sehingga persiapan SDM, anggaran dan sarana prasarana bisa dilaksanakan lebih awal," ujar Toyib saat dihubungi Tribunkalteng.com, Minggu (9/6/2024).

Menurutnya, dengan melakukan persiapan lebih awal maka bencana karhutal dan kabut asap bisa ditanggulangi dengan lebih efektif.

"Dengan kesiapan yang lebih awal, maka ketika mulai terjadi karhutla, sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan penanggulangan karhutla sudah siap," lanjutnya.

Baca juga: Pemerintah Provinsi Kalteng Dorong Pemkab Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla Lebih Awal