Berita Kotim

Banjir di Kotim Kalteng, 26 Desa di 4 Kecamatan Terendam, Kalaksa BPBD Imbau Waspada Arus Listrik

Banjir di Kotim Kalteng sudah merendam 26 desa di 4 kecamatan hingga hari ke empat terjadinya. Kalaksa BPBD Kotim imbau waspada aliran listrik

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Kondisi banjir di Kotmim yang merendam 26 desa di 4 kecamatan hingga saat ini berdasarkan pantauan dari udara oleh personel BPBD Kotim beberapa hari lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Banjir di Kotim, Kalteng , berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, hingga saat ini belum ada masyarakat yang terganggu kesehatannya akibat banjir, Kamis (30/5/2024).

Laporan dari BPBD Kotim terdapat sebanyak 4 kecamatan dan dan 26 Desa yang terdampak banjir.

Keempat kecamatan tersebut ialah Kecamatan Telaga Antang, Antang Kalang, Mentaya Hulu, dan Bukit Santuai.

Pada Kecamatan Telaga Antang terdapat 10 desa yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 40 cm hingga 100 cm.

Kesepuluh desa tersebut ialah Desa Tumbang Sangai, Desa Tukang Langit, Desa Rantau Katang, Desa Tumbang Mangkup, Desa Tumbang Bajanei, Desa Tumbang Boloi, Desa Rantau Sawang, Desa Luwuk Kowan, Desa Rantau Suang, Desa Tumbang Puan, dan Desa Rantau Tampang.

Kemudian Kecamatan Antang Kalang terdapat 3 desa yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 40 cm hingga 80cm.

Ketiga desa tersebut ialah Desa Tumbang Manya, Desa Tumbang Kalang, dan Desa Sungai Hanya.

Lalu pada Kecamatan Mentaya Hulu terdapat 4 desa yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 80 cm hingga 140 cm.

Keempat desa tersebut ialah Desa Kuala Kuayan, Desa Tanjung Jariangau, Desa Bawan, dan Desa Tangkarobah.

Terakhir, pada Kecamatan Mentaya Hulu terdapat 8 desa yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 60 cm hingga 110 cm.

Kedelapan desa yang terdampak banjir ialah Desa Tumbang Penyahuan, Desa Tumbang Tilap, Desa Tumbang Getas, Desa Tumbang Keminting, Desa Tanah Haluan, Desa Tewei Hara, Desa Tumbang Getas, dan Desa Tumbang Sapia.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kotawaringin Timur, Multazam mengatakan bahwa banjir disebabkan oleh naiknya debit air pada 3 daerah aliran sungai (DAS).

“Saat ini, pada 3 DAS Mentaya, Katingan, dan Seruyan sedang naik sehingga menyebabkan terjadinya banjir,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa masyarakat yang berada di kawasan aliran sungai, sudah terbiasa akan hal tersebut.

“Masyarakat sudah berharmonisasi dengan hal tersebut, namun kami punya kewajiban untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dengan memperbaiki fasilitas umum yang terdampak,” ujar Kalaksa BPBD.

Dirinya pun mengatakan, bahwa sejumlah kecamatan yang terdampak banjir, untuk sementara belum ada keluhan.

“Memang belum ada keluhan, tapi kami berharap dari Dinas Kesehatan Koyim lebih intens melakukan pengecekan kesehatan kepada masyarakat,” ujar Multazam.

Lebih lanjut, Kalaksa BPBD pun mengatakan hingga saat ini masyarakat pun tidak terkendala air bersih.

“Jadi masyarakat yang bermukim di pinggiran sungai, telah membangun sumur artesis dangkal sebagai sumber air bersih keperluan sehati-hari,” ujarnya.

Multazam menjelaskan, bahwa banjir yang terjadi pada sejumlah kecamatan terjadi 3 hari hingga 4 hari.

Baca juga: Banjir di Kotim Mulai Surut, Hanya Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi Terendam, SD Masih Libur

Baca juga: Banjir Masih Berpotensi Meluas, Tiga Hari ke Depan Kalteng Diperkirakan Akan Diguyur Hujan

Memang terdapat beberapa jalan yang terputus akibat banjir, namun masyarakat masih dapat beraktivitas melalui jalur sungai.

Kalaksa BPBD Kotim pun mengatakan bahwa masyarakat tetap bertahan pada rumahnya masing-masing dan tidak mengungsi.

“Jadi masyarakat telah menemukan solusi dengan cara meletakan barang-barang pada bagian yang tinggi, namun kami ingatkan untuk berhati-hati terhadap listrik dan hewan liar,” tutup Multazam. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved