TP-PKK Kotim Gelar Halal Bihalal, Khairiyah Halikinnor : Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Kotawaringin Timur, pererat silaturahmi dengan menggelar acara halal bihalal, Kamis (25/4/2024).

Kegiatan tersebut berlangsung di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kotim, Jalan Ahmad Yani, Mentawa Baru Hulu, Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Halal bihalal tersebut diisi oleh kegiatan pengajian dan tausiah yang dibawakan oleh Ustadz Taufiq Al Mukarom bersama seluruh anggota TP-PKK Kotim.

Ketua TP-PKK Kotim, Khairiyah Halikinnor mengatakan, halal bihalal ini merupakan kegiatan rutin dan tujuannya ialah silaturahmi.

“Saya juga berterima kasih kepada seluruh TP-PKK Kotim yang sudah berperan aktif dalam segala kegiatan sebagai penggerak masyarakat,” ungkapnya.

Dirinya pun mengingatkan, Ibu TP-PKK harus mendukung suaminya dalam segala situasi, serta jangan sampai pembinaan pada masyarakat tidak dilaksanakan.

“Ibu-ibu juga harus meningkatkan kualitas diri, sehingga secara keseluruhan mampu menjadi cobtoh bagi masyarakat di wilayahnya,” pinta Khairiyah.

Lebih lanjut, Istri Bupati Kotim tersebut mengatakan prorgram yang dilaksanakan Ibu PKK tidak dapat dipisahkan dari tugas dan tanggung jawab.

“Terutama koordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) dan lembaga terkait, sehingga kerja sama dan kemitraan PKK harus terpelihara dengan baik,” ujar Khairiyah.

Dirinya pun meminta, para PKK Kotim dapat menjaga kondusifitas selama rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

“Saya mengimbau mari kita ciptakan iklim yang kondusif, sehingga tahapan Pilkada 2024 di Kabupaten Kotawaringin Timur dapat berjalan baik dan damai,” imbaunya.

Khairiyah menekankan, seperti motto Kabupaten Kotawaringin Timur Habaring Hurung yakni gotong-royong.

“Meski berbeda pilihan, itu merupakan hak dari setiap individu, maka jangan sampai terpecah belah persatuan pada masyarakat,” ujarnya.

Ketua TP-PKK Kotim mengatakan, PKK pada tiap tingkatan harus memberikan peran penting terhadap pengertian masyarakat, tetapi kesatuan dan persatuan tetap dijaga.

“Kita harus mengantisipasi adanya kemungkinan pihak lain, yang sengaja memecah belah persatuan dan kesatuan demi kepemtingan pribadi maupun golongan,” tutup Khairiyah Halikinnor. (*)