Petugas Penyelenggara Pemilu 2024 Begadang 2 Hari, Dokkes Polres Kotim Keliling ke TPS

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Petugas Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian (Dokkes) Polres Kotawaringin Timur, berkeliling ke sejumlah TPS dan sekretariat PPS di Kotim untuk mengecek kesehatan petugas penyelenggara Pemilu 2024 di tingkat kelurahan/desa.

Hal tersebut dilakukan karena banyak petugas KPPS, PPS, maupun pengawas pemilu yang begadang menjelang dan saat pelaksanaan pemungutan suara.

Kapolres Kotim AKBP Sarpani melalui Kasi Dokkes Polres Kotim Ipda Warsito membenarkan petugas Dokkes akan berkeliling guna memastikan kesehatan penyelenggara Pemilu 2024 di Kotim.

Baca juga: Forkopimda Murung Raya Pantau Pemungutan Suara di Sejumlah TPS, Pastikan Pemilu 2024 Aman dan Lancar

Baca juga: Berkah Pemilu 2024, Diwarnai Tangis Bahagia Seorang WBP Lapas Perempuan Kelas IIA Palangkaraya Bebas

"Petugas sejak pagi berkeliling ke TPS di Kotim jika tidak ada di TPS akan pindah ke Kelurahan atau sekretariat PPS," ungkap Warsito, Kamis (15/2/2024).

Warsito membeberkan rata-rata yang diminta oleh petugas adalah vitamin dan obat penurun tensi.

"Banyak yang mengeluh karena kelelahan dan tensi naik akibat tidak tidur," kata Warsito.

Warsito menerangkan kondisi petugas penyelenggara pemilu secara umum sehat, namun tensi naik karena bergadang.

"Sejauh ini tidak ada keluhan pusing dan sebagainya hanya kelelahan karena bergadang," terang Warsito.

Beberapa anggota KPPS dikabarkan masih melakukan penghitungan suara sampai dini hari.

Baca juga: Pasangan Capres Nomor 02 Raup 188 Suara Unggul di TPS Kelurahan Kanarakan Palangkaraya

Baca juga: 95 Persen Pemilih Pemula dari Kalangan Pelajar Kalteng Ikut Coblos pada Pemilu 2024

Hal tersebut berpotensi membuat kesehatan petugas menurun oleh karena itu sejak pagi petugas Dokkes keliling ke beberapa TPS dan sekretariat PPS di Kotim

"Kami mengecek tensi dan mendengar keluhan petugas KPPS dan petugas penyelenggara pemilu lainnya," tutur Warsito

Petugas Dokkes Polres Kotim akan terus berkeliling ke TPS dan sekretariat PPS sampai sore hari.

"Kami terkendala kekurangan personel namun kami tetap akan berkeliling sampai 3 hari setelah pemilihan untuk memastikan tidak terjadi hal-hal yang membahayakan kesehatan petugas penyelenggara pemili," tukas Warsito. (*)