Kebakaran di Sampit
Kebakaran di Jalan Ir H Juanda Sampit Hanguskan 4 Bangunan Rumah, Begini Cerita Para Korban
Kejadian kebakaran rumah di Jalan Ir H Juanda tepatnya di RT 27, RW 03, di depan Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Ketapang, Kecamatan MB Ketapang.
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Kejadian kebakaran rumah di Jalan Ir H Juanda tepatnya di RT 27, RW 03, di depan Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Ketapang, Kecamatan MB Ketapang, Kotim menghanguskan empat rumah warga.
Peristiwa kebakaran rumah di Jalan Ir H Juanda Sampit tersebut terjadi pada, Kamis (18/1/2024) malam si jago merah mengamuk menghanguskan empat rumah warga di
Tanpa diketahui penyebabnya tiba-tiba saja api muncul dari salah satu rumah di Jalan Ir H Juanda yang baru saja ditinggal pemiliknya keluar.
Baca juga: Lakukan Olah TKP, Polisi Amankan Barang Bukti di Lokasi Kebakaran Rumah di Jalan Gatot Subroto
Api menjalar sangat cepat melumat bangunan kayu tersebut lalu semakin ganas hingga dua bangunan ludes hingga hanya tersisa abu dan arang.
Seakan masih belum puas mengamuk api masih menghanguskan dua bangunan lainnya.
Tiara (38) satu di antara korban kebakaran tersebut menceritakan kisahnya yang berlari keluar sambil menggendong anaknya yang masih berusia 1 tahun.
Harta benda tak terpikirkan olehnya, dibenaknya saat itu anaknya selamat meski api dengan ganasnya membakar kediamannya.
"Waktu itu kami sudah mau tidur mendengar orang berteriak ada api saya baru sadar api membakar rumah saya," jelas Tiara.
Setelah berhasil keluar Tiara begitu terkejut, melihat keganasan api yang ternyata membakar tidak hanya satu dua rumah saja melainkan empat rumah, meski satu diantaranya belum terlalu parah.
Malam itu suasana begitu mencekam pasalnya api yang tiba-tiba membesar tidak ada yang mengetahui karena kejadiannya menjelang tengah malam saat warga seharusnya sudah beristirahat.
Baca juga: Kebakaran Rumah Jalan Ir H Juanda Sampit, Diduga Ada Unsur Kesengajaan Petugas Lakukan Penyelidikan
Terdengar teriakan seorang wanita mencari ibunya yang sudah lanjut usia (Lansia) dan tinggal di rumah yang sedang terbakar.
Wanita yang tidak diketahui identitasnya tersebut histeris karena nasib lansia beserta cucunya yang kediamannya terbakar belum diketahui.
Tak berselang lama lansia dan cucunya berhasil ditemukan, ternyata ia dan cucunya berhasil keluar melalui pintu belakang rumahnya.
Jaenudin (36) yang satu rumah dengan Tiara mengatakan saat kejadian dia baru saja masuk kamar, dirinya berencana berganti pakaian lalu tidur.
Namun rencananya urung terjadi, belum selesai berganti pakaian Junaedi terpaksa berlari keluar setelah mengetahui api mulai membakar rumahnya.
"Bahkan saya tidak mengenakan baju saat berlari keluar rumah, soalnya api yang membakar rumah tetangga saya sudah sangat besar," beber Junaedi.
Sembari membongkar isi rumahnya yang hangus dibakar api Junaedi menceritakan tidak ada harta yang sempat Junaedi selamatkan malam itu selembar pakaian pun tidak.
Memang tak ada korban jiwa dalam insiden ini namun kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 400 juta.
Saat ditemui Tribunkalteng.com pada Jumat (19/1/2024) pagi ia tengah mencari dokumen penting dengan harapan masih ada yang selamat dari api.
"Siapa tahu masih ada KTP atau surat-surat penting yang selamat," kata Junaedi.
Baca juga: BREAKING NEWS, Kebakaran Rumah Gegerkan Warga Jalan Ir H Juanda Wilayah Ketapang Sampit
Diketahui di rumah Junaedi terdapat tiga kepala keluarga (KK) yang terdampak.
Mereka terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga untuk sementara begitu juga degan korban lainnya.
Syok dan kesedihan masih tampak dari ekspresi korban yang memandangi kediamannya kini berubah menjadi arang.
Ari (30) juga merupakan korban meski kondisi rumahnya tak separah seperti rumah Junaedi dan Tiara.
Dirinya juga mesti mengungsi karena jendela rumahnya pecah dan air yang digunakan petugas untuk memadamkan api.
Belum diketahui penyebab pasti kejadian tersebut petugas masih melakukan penyelidikan.
Berdasarkan laporan Disdamkarmat Kotim dugaan sementara adalah korsleting listrik, berbeda dengan informasi yang diterima dari warga.
Warga menduga api tersebut berasal dari rumah yang sengaja dibakar.
Berdasarkan keterangan dari warga sekitar rumah tersebut didiami pasangan suami istri (pasutri) yang sering cekcok dan bertengkar hingga suaranya terdengar tetangga.
Ari mengatakan sebelum terjadi kebakaran sempat terdengar pasutri tersebut berteriak karena sang suami diketahui berinisial K merebut telepon genggam atau Hp istrinya berinisial P.
Pertengkaran semakin memanas ketika K meninggalkan istrinya karena diduga tak nyaman pertengkaran mereka didengar tetangga.
P mencoba mengejar suaminya setelah itu kembali kerumahnya, mengunci pintu lalu pergi dengan seorang pria lain yang tidak diketahui identitasnya.
Tak lama berselang api tiba-tiba membakar rumah milik pasutri tersebut dan membuat warga curiga rumah itu sengaja dibakar.
"Sebelum rumahnya terbakar keduanya sempat berdebat sampai terdengar warga, tidak lama rumah itu kosong api tiba-tiba membakar rumah tersebut, saya keluar apinya sudah besar," kata Ari.
Menanggapi dugaan masyarakat Kapolsek Ketapang Kompol Suyono belum dapat memastikan informasi tersebut karena masih dalam tahap penyelidikan.
"Saat dilakukan penyelidikan di TKP tidak ditemukan unsur kesengajaan keterangan dari saksi juga belum mengarah ke situ," terang Suyono.
Korban harus bersabar jika ingin mengetahui penyebab pasti insiden yang membuat mereka kehilangan tempat tinggal.
Junaedi, Tiara, serta korban lainnya hanya bisa menerima nasib kehilangan tempat tinggal serta harta benda di dalamnya.
Meski syok korban berusaha tabah dan berjuang memulihkan kondisi mental dan ekonominya pasca kejadian tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.