Berita Palangkaraya
Bank Indonesia Perwakilan Kalteng Dukung UMKM Melalui Program Pengembangan Berkelanjutan
BI Perwakilan Kalteng terus melakukan inovasi dalam pengembangan UMKM yang ada di Kalteng guna ikut membantu para pelaku usaha
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Bank Indonesia BI Pewakilan Kalimantan Tengah, terus dongkrang program pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh wilayah.
Kepala BI Perwakilan Kalteng, Taufik Saleh menyampaikan program pengembangan UMKM telah dilakukan sejak dahulu.
“Pengembangan UMKM yang dilakukan sekarang, platfomnya sebenarnya gak ada perubahan yang mendasar. Selalu ada kaitan dengan apa sih tujuan Bank Indonesia,” sebutnya.
Ia menambahkan, sesuai Undang-Undang BI bertujuan mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah, atau lebih sederhana menjaga inflasi dan menjaga nilai tukar yang stabil.
UMKM ini dikembangkan juga sebagai upaya menjaga stabilitas inflasi, dan nilai tukar.
Taufik menambahkan, beberapa tahun belakangan BI juga turut mendukung mendorong perekonomian.
Baca juga: Forum Komunkasi Media BI Kalteng 2022, Jurnalis Dikenalkan Museum Bank Indonesia di Jakarta
“Jadi juga fungsi disitu BI akan masuk ya, tapi bukan berarti tugas BI mendorong pertumbuhan setinggi-tingginya, tapi BI membantu mengakselerasi perekonomian, membantu mendukung aktifitas perekonomian untuk bergerak,” jelasnya.
Ia menyebut, dua sisi ini harus ada dalam konteks mengembangkan UMKM.
Sebagai contoh, saat ini BI memiliki cluster padi IR42, dengan rasa dan tekstur yang pera, yang biasanya digemari oleh masyarakat Dayak dan Banjar.
“Itu kita kembangkan varitasnya, dan sekarang sedang ditanam,” sebutnya.
Hal ini dilakukan karena harga beras yang tinggi, dan menjadi pemicu inflasi yang ada di Kalimantan Tengah dan sebagian besar wilayah di Indonesia.
Taufik menambahkan, tidak hanya beras pihaknya juga turut mengembangkan cabai rawit yang ada di Sampit, Kotawaringin Timur dengan teknologi digital framing, dan bekerjasama dengan Habibi Garden Bandung.
“Cabai rawit kita tanam dengan konsep piloting, untuk mengembangkan cabai rawit dengan digital farming,” jelasnya.
Pengembangan UMKM ini tidak hanya terbatas pada komoditas yang dapat di konsumsi saja, namun kerajinan tangan seperti batik dan anyaman juga termasuk dalam program ini.
Benang Bintik menjadi satu di antara kerajinan yang dikembangkan, dua di antaranya berada di Palangkaraya dan Lamandau.
| Limbah Sawit di Kalteng Berpotensi Jadi Energi Setara Batubara, UPR Bekali Siswa SMK |
|
|---|
| Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
|
|---|
| Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
|
|---|
| Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
|
|---|
| Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.