Mata Lokal Memilih

Pemerhati Politik UPR Sebut Model Kampanye Hitam dan Politik Uang Ciiderai Makna Demokrasi

Model kampanye hitam dan ataupun politik uang itu merupakan bentuk dari menciderai makna demokrasi itu sendiri

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Herman Antoni Saputra
Pemerhati Politik Suprayitno yang juga Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangkaraya (UPR) 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Demokrasi harus mampu dimaknai sebagai bagian penting dalam perubahan dan pendewasaan bagi masyarakat ataupun para calon sendiri. 

Artinya jika ada model kampanye hitam dan ataupun politik uang itu merupakan bentuk dari menciderai makna demokrasi itu sendiri

Hal itu disampaikan Pemerhati Politik Suprayitno yang juga Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangkaraya (UPR) sekaligus Pengamat Kebijakan Publik.

"Pemerintah, dalam hal ini Bawaslu memiliki peran penting untuk mencegah dan mengawasi berbagai pelanggaran dalam proses demokrasi yang sedang berjalan khususnya menjelang pileg dan pilpres 2024," kata Suprayitno kepada Tribunkalteng.com, Kamis (21/12/2023).

Baca juga: Gandeng Media Sukseskan Pemilu 2024, KPU Kotim Minta Jurnalias Perangi Berita Hoak

Baca juga: Sosialisasi Pemilu 2024, KPU Palangkaraya Ajak Mahasiswa Berpartisipasi Aktif Sukseskan Pemilu

Baca juga: NEWS VIDEO, Lantik 81 Kades, Bupati Kotim Halikinnor Ingatkan Jaga Kondusifitas Jelang Pemilu 2024

Artinya sebut dia,  perlu adanya kinerja yang optimal dari Bawaslu, karna terkait kepemiluan, yang memiliki tupoksi pengawasan dan penindakan adalah Bawaslu.

Harapannya, masyarakat tetap kondusif, rukun dan damai dalam.menyambut tahun politik 2024. 

"Jangan ada lagi perpecahan dan juga perselisihan, karena pilihan politik yang berbeda," kata Suprayitno.

Suprayitnno beranggapan bagaimapun proses demokrasi tersebut harus dijunjung oleh semua lapisan masyarakat dalam implementasinya

Pendewasaan dalam demokrasi bisa terus dilakukan oleh segenap anak bangsa sehingga perbedaan pilihan tidak menyebabkan sentimen pada arah polarisasi.

Kemudian para pelaku politik tidak terjebak dalam pragmatisme untuk mendapat kekuasaan, agar bobot demokrasi itu mengalami perbaikan.

"Saya berharap seluruh elemen bersama-sama menjaga agar kondusifitas di dunia maya dan nyata bisa terjaga,"  pungkas Suprayitno. (*)
 

(Herman Antoni Saputra) 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved