Berita Palangkaraya

Dianggap Bisa Merusak Lingkungan, Para Caleg di Kota Palangkaraya Diimbau Tak Pasang APK di Pohon

Maraknya pemasangan APK sembarangan yang mengurangi estetika wajah kota mendapat sorotan dari Anggota DPRD Kalteng Siti Nafsiah

Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Fathurahman
Ilustrasi, APK yang ditertibkan oleh anggota Satpol PP Palangkaraya beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Kian hari pemasangan alat peraga kampanye atau APK di jalan-jalan, khususnya Kota Palangkaraya marak terjadi.

Tak hanya mengganggu pandangan atau merusak estetika, namun pemasangan APK di tempat-tempat yang tak lazim makin banyak dijumpai.

Pada calon peserta kontestasi ini, seperti tak menghiraukan kenyamanan ataupun keamanan masyarakat APK untuk memperkenalkan dirinya dipilih publik.

Melihat akan kondisi ini, mendapat sorotan dari Ketua Komisi III DPRD Kalteng Siti Nafsiah.

Siti Nafsiah mengimbau, kepada seluruh peserta pemilu untuk tidak memasang APK pada pohon yang ada di Kota Palangkaraya.

Hal ini dikarenakan, kegiatan memasang APK dengan menggunakan paku yang pasangkan di pohon dapat merusak lingkungan yang ada.

Baca juga: Kali Kedua Penertiban, Bawaslu Palangkaraya Copot 628 Alat Peraga Bermuatan Kampanye Caleg

Baca juga: Tertibkan Alat Peraga, Endrawati: Tak Boleh Cantumkan Nomor Urut dan Harus Memiliki Izin

“Jangan nempel dipohon karena itu bisa merusak lingkungan, dan nanti WALHI bisa komplain kepada mereka, seluruh parpol lah,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, saat ini kampanye cenderung tidak seperti dahulu lagi dengan mengumpulkan massa di lapangan terbuka.

Kampanye justru terlihat lebih banyak di sosial media, hal ini dikarenakan semakin majunya teknologi dan digitalisasi yang ada.

“Jadi wajar kalau di media sosial, karena ruang itu juga diberikan kan oleh KPU. Kemudian masyarakat sudah bisa mengakses itu ya wajar,” terang Siti.

Dirinya mengapresiasi kegiatan masa kampanye ini, dan diharap dapat diisi dengan kampanye yang sehat dan baik. Menghindari kampanye yang kurang baik, kampanye hitam partai politik, caleg dan relawan capres.

“Kita imbau kepada mereka untuk terus menjaga kodusifitas tempat kita masing-masing, walaupun kita punya calon yang berbeda, tim atau relawan yang berbeda. Tim ini memiliki kesadaran untuk tetap memelihara kebersamaan, di daerah masing-masing,” ungkapnya.

Baca juga: Jelang Kampanye, Bawaslu Palangkaraya Gelar Penertiban Alat Peraga Sosialisasi Peserta Pemilu 2024

Baca juga: Pengamat Politik Menilai Janji Kampanye Bansos Dirasa Tidak Etis dan Tidak Mendidik

Nafsiah juga menambahkan, jangan sampai kampanye pemilu ini membuat terjadinya keonaran, dan kerusakan. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved