Berita Palangkaraya

Tekan Kenaikan Harga Beras di Pasaran Palangkaraya, Bulog Kalteng Perbanyak Stok Beras SPHP

Bulog Kalteng berupaya menekan kanaikkan harga beras di palangkaraya dan kabupaten lainnya Jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Herman Antoni Saputra
Kepala Perum Bulog Kalteng Budi Cahyanto saat menjelaskan upaya mereka menakan harga beras di pasaran Palangkaraya, Jelang natal 2023 dan Tahun baru 2024. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Bulog Kalteng berupaya menekan kanaikkan harga beras Jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Salah satu cara yang dilakukan Bulog Kalteng yakni dengan memperbanyak stok beras SPHP untuk menekan kenaikkan harga tersebut.

Kenaikan harga beras beberapa waktu terakhir memang dirasa cukup membebani masyarakat khususnya kalangan ekonomi menengah kebawah, sehingga Bulog Kalteng menyediakan Stok Beras SPHP.

Harga beras yang naik memberatkan sebagian besar masyarakat mengingat beras masih menjadi bahan pokok utama masyarakat di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalimantan Tengah.

Baca juga: Jelang Akhir Tahun 2023, Bulog Kalteng Sediakan 19.000 Ton Beras Untuk Antisipasi Kenaikan Harga

Baca juga: Tanggapi Kabar Hoaks Beredar, Kepala Bulog Kalteng Pastikan Beras yang Diedarkan Asli dan Aman

Baca juga: Jelang Nataru 2023 Cegah Penimbunan Daging Sapi, Bulog Kalteng Kroscek Pembeli Tak Wajar

Kepala Perum Bulog Kalteng, Budi Cahyanto, mengunkapkan, saat ini terjadi kenaikan harga komoditas pertanian salah satunya beras.

Terkait kenaikan harga beras punya potensi naik di akhir tahun karena terdapat defisit produksi, sehingga beras yang masuk ke pasar itu jumlahnya turun.

" Turunnya itu hampir kurang lebih 2 juta ton di bulan Desember 2023 diseluruh Indonesia. Hal tersebut pasti mempengaruhi kondisi supply ke pasar sehingga harga menjadi naik." ujar Budi saat ditemui Tribunkalteng.com, Kamis (14/12/2023).

Budi mengansumsikan faktor lain kenaikan harga beras karena harga gabah dan biaya produksi juga naik yang membuat beras sekarang melambung. 

Menanggapi kenaikan harga tersebut Bulog Kalteng, melaksanakan program berupa Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu untuk menekan naiknya harga beras di pasaran. 

"Salah satu cara untuk menekan harga beras yang lagi naik sekarang ini dengan memperbanyak stok beras SPHP," katanya. 

Memperbanyak penjualan di pasar-pasar sehingga mau tidak mau para pedagang akan menyesuaikan harga beras yang lain dengan beras SPHP.

"Jika biasanya masyarakat membeli beras merek tertentu diharga Rp14.000 sampai Rp17.000 maka saya menghimbau untuk sekarang ini pindah dulu ke SPHP beras murah yang harga maksimalnya Rp11.500 per kilogram, jika beras yang lain kurang laku maka mau tidak mau mereka akan menurunkan harga yang menyesuaikan dengan beras SPHP, " tambahnya. 

Ia mengatakan selain harga beras SPHP murah juga kualitas berasnya tidak kalah dengan kualitas premium. 

Disisi lain Budi mengatakan untuk sekarang stok bulog Kalteng sangat cukup walaupun menjelang Nataru.

Karena untuk saat ini stok beras Bulog ada di 11.500 ton yang tersebar di seluruh Provinsi Kalteng, sedangkan di Palangkaraya ada 3500 ton.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved