Konten Hoaks Beras Palsu

Tanggapi Kabar Hoaks Beredar, Kepala Bulog Kalteng Pastikan Beras yang Diedarkan Asli dan Aman

Kabar hoaks terkait beras palsu yang beredar di media sosial langsung mendapat tanggapan Bulog Kalteng.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Kepala Kantor Bulog Kalteng Budi Cahyanto dan Satgas Ketahanan Pangan Palangkaraya Yusianto menunjukan salah satu produk beras Bulog yang dipastikan aman dikonsumsi. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Kabar Hoaks terkait beras palsu yang beredar di media sosial langsung mendapat tanggapan Bulog Kalteng.

Kepala Kantor Bulog Kalteng Budi Cahyanto memastikan beras yang diedarkan pihaknya asli dan aman untuk dikonsumsi masyarakat. 

Pernyataan tersebut untuk menampik Kabar Hoaks beredar terkait adanya beras palsu yang menyeret nama Bulog Kalteng, di Kelurahan Langkai Kota Palangkaraya. 

Menindaklanjuti hal itu, Bulog Kalteng bersama Satgas Ketahanan Pangan Palangkaraya, Polresta Palangkaraya, Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPUKMKP), Babinsa dan Kelurahan Langkai, dan lain-lain menelusuri terkait kebenaran isu tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS, Latah Bikin Konten Hoaks Beras Palsu, Warga Langkai Palangkaraya Ini Minta Maaf

Baca juga: Viral Jalan Kaki dari Balikpapan ke Samarinda Usai Berhasil Lulus Kuliah, Pria Ini Penuhi Nazarnya

Baca juga: PT Pos Properti Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Dua Posisi Yang Tersedia

Setelah dikonfirmasi langsung kepada warga yang menyebarkan isu itu, hasilnya dinyatakan isu tersebut tidak benar. Dua warga yang bersangkutan pun telah membuat klarifikasi dan meminta maaf. 

"Hari ini kami ingin mengklarifikasi kaitan dengan beredarnya video beras palsu atau beras beracun yang dikonsumsi oleh Ibu Nurlinawati. Beliau menyampaikan bahwa itu tidak benar dan semua bukan dilakukan dengan sengaja untuk disebarkan," kata Budi, saat konferensi pers di Kelurahan Langkai, Kamis (12/10/2023). 

Lanjutnya, pihaknya bersama pihak terkait bergerak cepat meluruskan isu yang beredar untuk menghindari terjadinya keresahan ditengah masyarakat. 

Karena isu ini berkaitan dengan beras yang dikonsumsi dari sejak awal tahun dan tahun-tahun sebelumnya yang sejauh ini baik-baik saja, yakni merek SPHP dan Burung Tingang. 

Setiap beras yang disalurkan Bulog, baik itu untuk kegiatan bantuan pangan dan operasi pasar yang bekerja sama dengan pemerintah, maupun beras yang disalurkan ke TNI/POLRI, hingga beras yang diedarkan ke pasaran berasal dari sumber yang sama. 

"Dan sejauh ini tidak pernah ada masalah. Artinya, barang kali kebetulan Ibu itu saat memasak lalu mengonsumsi nasi mungkin perutnya sedang sakit. Tapi, setelah kami konfirmasi ke beliau, bahwa beliau saja yang sakit sedangkan anak dan suaminya yang juga mengonsumsi nasi dari beras itu baik-baik saja," lanjutnya. 

Budi kembali menegaskan, bahwa beras Bulog tidak mengandung racun dan tidak palsu. Sebagian beras Bulog juga berasal dari petani lokal, yakni dari Kabupaten Pulang Pisau yang dikemas dengan merek Burung Tingang.

Sehingga, masyarakat diimbau untuk tidak terpengaruh dengan isu yang sempat beredar dan tetap mengonsumsi beras Bulog tanpa rasa khawatir, sebab beras itu sudah pasti aman dikonsumsi. 

Disamping itu, menurutnya sangat tidak mungkin jika beras yang dijual bulog itu adalah beras palsu atau beras plastik.

Kepala Kantor Bulog Kalteng Budi Cahyanto menunjukkan sekarung beras bulog. Dia memastikan beras yang diedarkan pihaknya asli dan aman untuk dikonsumsi masyarakat. 
Kepala Kantor Bulog Kalteng Budi Cahyanto menunjukkan sekarung beras bulog. Dia memastikan beras yang diedarkan pihaknya asli dan aman untuk dikonsumsi masyarakat.  (Tribunkalteng.com/ Devita Maulina)

Karena beras merek SPHP seperti yang ditunjukan pada video yang beredar harga maksimumnya hanya Rp 11.500 per kilogram, sedangkan harga biji plastik di pasaran sekarang sudah mencapai Rp 27.000 per kilogram.

"Jadi bagaimana mungkin plastik dibikin beras, karena biji plastik saja sudah lebih mahal. Maka dari itu, isu beras palsu ini tidak benar, sudah kami konfirmasi dan klarifikasi. Warga yang bersangkutan pun menyatakan bahwa rasa sakit yg diderita mungkin karena hal lain bukan dari beras," ujarnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved