Warganya Sebarkan Konten Hoaks, Lurah Langkai Sri Wanti Sesalkan Isu Beras Palsu Beredar di Medsos

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Konten Hoaks Beras Palsu sempat beredar di media sosial sehingga meresahkan warga Kota Palangkaraya.

Warganya akui menyebar Konten Hoaks Beras Palsu di medsos, Lurah Langkai , Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, Sri Wanti menyesalkan isu terkait Beras Palsu yang bermula dari warga di wilayahnya tersebut.

Lurah Langkai Palangkaraya Sri Wanti berharap warga lebih bijak dalam membuat konten atau informasi yang disebarkan di media sosial. 

"Saya berharap ini kejadian pertama dan terakhir. Saya minta warga Kelurahan Langkai untuk tidak lagi membuat konten seperti ini, karena ini membuat Kelurahan Langkai dikenal dengan tidak baik akhirnya," ucapnya, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Tanggapi Kabar Hoaks Beredar, Kepala Bulog Kalteng Pastikan Beras yang Diedarkan Asli dan Aman

Baca juga: BREAKING NEWS, Latah Bikin Konten Hoaks Beras Palsu, Warga Langkai Palangkaraya Ini Minta Maaf

Baca juga: PT Pos Properti Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Dua Posisi Yang Tersedia

Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers terkait video beras palsu yang melibatkan dua warga Kelurahan Langkai bernama Nurlinawati dan Al Azhari. 

"Sebagai Lurah dan atas nama masyarakat Kelurahan Langkai, saya meminta maaf kepada Pihak Bulog Kalteng atau pihak mana pun yang merasa dirugikan dengan konten yang dibuat oleh warga saya," tuturnya. 

Sri Wanti menceritakan, pada awalnya ia mendapat kiriman video dari Satgas Ketahanan Pangan Palangkaraya yang mengonfirmasi bahwa dua warga yang berada dalam video terkait beras palsu adalah benar warga Kelurahan Langkai. 

Setelah memastikan bahwa warga yang dimaksud benar-benar warga di wilayahnya, Sri Wanti pun langsung mendatangi kediaman warga tersebut untuk mengonfirmasi isu yang beredar. 

Dan akhirnya diketahui bahwa isu tersebut tidak benar. Kedua warga itu pun telah membuat klarifikasi dan meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan. 

"Alasan warga yang bersangkutan badannya lemas setelah mengonsumsi beras itu. Namun, setelah kami konfirmasi sakitnya bukan karena mengonsumsi beras itu. Alhamdulillah, pagi ini kami bisa berkumpul untuk membahas hal ini dan ini kami anggap sudah selesai," ucapnya. 

Meski permasalahan ini bisa berakhir dengan damai, namun ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Warga pun diharap bisa menjadikan hal ini sebagai pelajaran kedepan agar lebih hati-hati dalam membuat konten di media sosial. (*)