Berita Palangkaraya
NEWS VIDEO, 19.268 Bungkus Rokok dan 118 Botol Minol Ilegal Dimusnahkan Bea Cukai Palangkaraya
Ribuan bungkus rokok dan 118 botol minuman beralkohol dimusnahkan di Kantor Bea Cukai Paalngkaraya.
Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Ribuan bungkus rokok dan 118 botol minuman beralkohol dimusnahkan di Kantor Bea Cukai Paalngkaraya.
Pemusnahan barang milik negara (BMN) oleh Bea Cukai Palangkaraya tersebut merupakan hasil penindakan di bidang Kepabeanan dan Cukai berupa 19.268 bungkus rokok dan 118 botol minuman beralkohol.
Pemusnahan berlangsung di Kantor Bea Cukai Palangkaraya Jalan Diponegoro, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Kamis (30/11/2023).
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai TPMC Palangkaraya, Asep Komara mengatakan, pemusnahan hasil penindakan merupakan kegiatan rutin tiap tahunnya oleh Bea Cukai Palangkaraya.
Baca juga: NEWS VIDEO, Pasca Bocah Diterkam Buaya, Warga Mendawai Seberang Kobar Baca Doa Tolak Bala
Baca juga: Kebakaran Kawasan Rawa Rofi Palangkaraya, Saksi Mata Sebut Awal Mula Api dari Bangunan Warna Hijau
Baca juga: PT Pos Properti Indonesia Buka Lowongan Kerja Lulusan S-1, Simak Syarat dan Cara Pendaftaran
“Kerugian negara akibat banyaknya rokok dan minuman beralkohol ilegal yang beresar di Kota Palangkaraya mencapai Rp 500 juta,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Penindakan dan Penyidikan Kanwil Bea Cukai Kalimantan bagian Selatan (Kalbagsel), Khoirul Dziq mengatakan Barang Milik Negara (BMN) yang akan dimusnahkan merupakan hasil penindakan di bidang kepabeanan dan cukai selama satu tahun terakhir, yaitu November 2022 sampai dengan September 2023.
“Kegiatan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Kepala KPKNL Palangkaraya untuk dilakukan pemusnahan,” jelasnya.
Seperti tercantum dalam Surat Persetujuan Pemusnahan Barang yang Menjadi Milik Negara Pada KPPBC Tipe Madya Pabean C Palangkaraya Nomor S-113/MK.6/KNL.1201/2023 tanggal 25 Oktober 2023 dan Surat Nomor S-116/MK.6/KNL.1201/2023 tanggal 30 Oktober 2023.
Pemusnahan rokok atau hasil tembakau ilegal sebanyak 19.268 bungkus, jika ditotalkan sebanyak 385.360 batang dengan cara dipotong dan ditimbun.
Sementara itu, minuman mengandung etil alkohol (MMEA) ilegal sebanyak 118 botol atau 48,6 liter akan dimusnahkan dengan cara dibuang cairan isinya.
“Perkiraan nilai barang yang dimusnahkan berdasarkan harga pasaran adalah sebesar Rp 550.239.100 dan total penerimaan negara dari sektor cukai yang bisa diamankan dari penindakan ini adalah sebesar Rp 261.588.690,” jelas Khoirul.
Adapun, ketentuan yang menjadi dasar kegiatan penindakan terhadap barang-barang yang akan dimusnahkan adalah UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 Tahun 2006 dan UU No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan UU No. 39 Tahun 2007.
“Barang-barang ilegal tersebut perlu dimusnahkan karena ada margin keuntungan yang menggiurkan bagi para pelaku,” terangnya.
Khoirul mengatakan untuk minol cukainya sangat tinggi, terutama pada Golongan C yang kadar alkoholnya sudah 40 persen.
“Cukai untuk minol golongan C, cukainya di atas Rp 100 ribu, sehingga banyak ada orang menjual yang palsu dan harganya di bawah standar,” jelasnya.
Dirinya pun mengatakan, bahwa peredaran rokok ilegal pun cukup marak terjadi di wilayah Kota Palangkaraya.
“Rokok pun semakin lama makin mahal, kemudian masih ada yang mengedarkan rokok di bawah Rp 10 ribu, maka akan dikejar masyarakat karena rokok telah menjadi kebutuhan dasar,” ungkap Kabid Penindakan dan Penyidikan.
Pasalnya dalam 1 tahun, Bea Cukai secara nasional berada pada angka Rp 200 triliun sumbangan untuk negara.
Terkait maraknya peredaran barang ilegal yang masuk ke Indonesia, termasuk Kota Cantik Palangkaraya, Khoirul mengatakan terus melakukan pengawasan.
“Tentu kami memerlukan bantuan dari instansi dan stake holder terkait untuk membantu mengawasi seluruh pergerakan barang pada wilayah perbatasan,” ungkapnya.
Meski begitu, Bea Cukai Palangkaraya belum mengamankan pelaku peredaran rokok dan minol ilegal.
Setelah melakukan penyidikan, serta yang bersangkutan mengakui kesalahan, maka bisa dialihkan dengan membayar denda yang telah ditetapkan.
“Saat ini Kota Palangkaraya telah mengumpulkan lebih dari Rp 400 juta, jadi tidak hanya pemusnahan saja, akan ada denda untuk pemasukan bagi negara,” jelas Khoirul.
Dengan adanya Ultimum Remedium terkait ekonomi penerimaan negara, sehingga negara juga mendapatkan pemasukan yang digantikan oleh yang bersangkutan.
Dirinya menjelaskan bahwa apabila yang bersangkutan merupakan residivis, maka pada akhirnya akan dikenakan pidana.
Bea Cukai Palangkaraya pun terus berkomitmen menindak barang ilegal dan memberikan pemasukan bagi negara melalui barang-barang yang legal.
“Kami akan terus berkomitmen untuk mengamankan dan menindak peredaran barang ilegal, karena ada tagihan cukai yang cukup besar harus diamankan,” tutup Khoirul Dziq. (*)
| Limbah Sawit di Kalteng Berpotensi Jadi Energi Setara Batubara, UPR Bekali Siswa SMK |
|
|---|
| Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
|
|---|
| Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
|
|---|
| Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
|
|---|
| Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.