Berita Kalbar

Teriakan Histeris Panik Penumpang Cium Bau Solar Sebelum Bus Damri Rute Sintang-Pontianak Terbakar

Kepanikan dan teriakan histeris dari para penumpang dalam kabin bus damri Sintang-Pontianak terbakar, beruntung tak ada korban jiwa

Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Ilustrasi. Bus damri jurusan Sintang-Pontianak terbakar menimbulkan kepanikan dan teriakan para penumpang di dalamnya. 

TRIBUNKALTENG.COM, SINTANG – Kepanikan dan teriakan histeris dari para penumpang dalam kabin bus damri Sintang-Pontianak terbakar, merubah keadaan yang sebelumnya tenang dan hening.

Kepanikan terjadi saat penumpang duduk di barisan belakang teriak adanya kemunculan api.

Kejadian tersebut terjadi di Jalan Sanggau-Bodok Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) Kamis (23/11/2023).

Akibatnya sejumlah orang terluka hingga terguling di dalam kabin bus yang terbakar.

Kronologi peristiwa tersebut bermula, sebelum terbakar, tercium bau solar menyengat hingga masuk ke dalam kabin bus.

Hal itu dituturkan salah satu saksi mata bernama Riyatini, yang malam itu mengenakan masker pun, mencium bau tersebut.

“Sebelumnya ada bau solar cukup menyengat. Baunya sampai depan padahal saya pakai masker,” kata Riyatini kepada Tribunpontianak, Jumat 24 November 2023.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Kalsel, Libatkan Bus Trans Banjarbakula Pemotor Tewas di Jalan Gubernur Syarkawi

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Tebingtinggi 4 Penumpang Bus Rombongan Pesta Tabrak Truk Kontainer

Riyatini merupakan satu dari 22 penumpang termasuk sopir yang berada dalam bus yang terbakar pada Kamis malam.

Menurut Royatini, Sopir sempat memberhentikan bus beberapa kali sebelum terbakar. Sampai pada pemberhentian terakhir, sopir dan kenek turun. Saat itulah, penumpang bus berteriak ada api di bagian belakang bus.

“Bus sempat berhenti beberapa kali, bang, dan tetap dilanjutkan perjalanan sampai perhentian terakhir. Sopir dan kenek turun, lalu penumpang paling belakang melihat api dan berteriak,” ungkap Riyatini.

Riyatini dan anaknya, duduk di kursi nomor 5 dan 6. Dalam perjalanan dari Sintang-Pontianak, dia tertidur.

Saat terbangun, suasana dalam kabin bus sudah panik. Seingat Riya, peristiwa terjadi sekitar pukul 23.00 wib.

"Kami panik, lalu berdesak-desakan untuk keluar, sampai ada beberapa yang luka dan terguling karena panik semua berebut keluar," ungkapnya.

Karena ikut panik, Riya hanya berpikir bagaimana bisa keluar bersama anaknya. Barang bawaan yang disimpan di atas kabin dan di bawah kaki berisi baju, hingga surat-surat penting, ludes terbakar.

"Kami keluar api sudah membesar. Barang-barang saya di atas kabin sama di bawah kaki, saya panik karena posisi sedang tertidur, jadi saya hanya sempat selamatkan anak saya, Ndak sempat mikir barang, saya takut meledak jak bis nya. Kami keluar api mulai membesar," kata Riya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved