Pj Wali Kota Hera Nugrahayu Bakal Telurusi Dugaan Pungli Bersama Tim Saber di Pemko Palangkaraya

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Pemerintah Kota Palangkaraya akan melakukan penataan dan pembinaan, terhadap organisasi perangkat daerah (OPD) terkait permasalahan pungutan liar (Pungli) di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Pasalnya sempat ramai adanya dugaan pungli, dilakukan oleh anak dari kepala dinas di Pemko Palangkaraya dan kasus pungli masih dalam proses penyidikan Polda Kalteng.

Dibiarkannya hal tersebut tentu akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap perangkat daerah.

Terutama perangkat daerah yang membidangi pelayanan publik pada masyarakat Kota Cantik Palangkaraya.

Salah satunya sempat ramai pengakuan seorang juru parkir (Jukir), menyetorkan uang kepada peroranganan bukan kepada instansi atau kas daerah.

Baca juga: Buntut Video Viral Dugaan Pungli Juru Parkir Setor ke Anak Kepala Dinas, ini Kata DPRD Palangkaraya

Baca juga: Dugaan Pungli Oleh Anak Kepala Dinas di Palangkaraya, Jukir Diminta Setor Rp 80 Ribu Perhari

Baca juga: Dewas Ungkap Dugaan Pungli di Rutan KPK, Puluhan Pegawai Diduga Terlibat, Ada Berupa Setoran Tunai

Dalam hal ini, Pj Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu memberikan tanggapan terkait permasalahan pungli.

“Terkait permasalahan pungutan liar akan saya dalami terlebih dahulu, kalau memang ada indikasi tersebut,” terangnya, Selasa (17/10/2023).

Dirinya mengatakan, di Pemerintah Kota Palangkaraya memang lagi menata hal-hal seperti itu.

“Saya menegaskan bahwa tidak boleh ada kegiatan pungutan liar pada jajaran Pemerintahan Kota Palangkaraya,” tegas Pj Wali Kota Palangkaraya.

Hal tersebut tentu sangat dilarang, bahkan Pemko Palangkaraya juga telah berkoordinasi dengan tim Saber Pungli.

Baca juga: Polda Kalteng Panggil Kadishub Palangkaraya Terkait Dugaan Pungli Lahan Parkir Depan Bank Mandiri

“Kita juga telah berkoordinasi dengan tim Saber Pungli untuk melakukan pembinaan pada semua perangkat daerah, terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik,” tutup Hera Nugrahayu. (*)