KLHK Segel Lahan Terbakar PT PGK
2 Bulan 9 Lahan Perusahaan dan Masyarakat Kalteng Disegel Tim Gakkum KLHK Akibat Karhutla
Dalam dua bulan Tim Gakkum KLHK sudah menyegel 9 lahan milik perusahaan dan masyarakat di Kalteng akibat karhutla yang terjadi
Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hingga saat ini telah menyegel 9 lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Tengah.
Karhutla bahkan saat ini telah mendekati pemukiman warga dan mengancam keselamatan jiwa.
Dampak dari karhutla ialah kabut asap yang menyelimuti langit dan membuat kualitas udara menjadi berbahaya.
Kepala Balai Gakkum KLHK Kalimantan, David Muhammad mengatakan, bahwa KLHK berkomitmen menindak permasalahan karhutla.
“Hingga saat ini KLHK telah melakukan penyegelan di 18 lokasi Karhutla yang tersebar di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah,” terangnya, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: Dirjen Gakkum KLHK Rasio Ridho Sani: Pelaku Pembakaran Diancam Penegakan Hukum Berlapis
Baca juga: BREAKING NEWS Pemprov Kalteng Tetapkan Status Tanggap Darurat Karhutla, Siapkan Dana Rp 110 M
Wilayah Kalimantan Barat sebanyak 10 lokasi karhutla telah disegel, yaitu lokasi karhutla di PT SKM dengan luas lahan 1.794,75 hektare, PT MTI Unit 1 Jelai dengan luas lahan 1.151 hektare, PT CG dengan luas lahan 267 hektare, PT SUM dengan luas lahan 168,2 hektare, dan PT FWL dengan luas lahan 121,24 hektare,
Kemudian PT WAN dengan luas lahan 110 hektar, PT P dengan luas lahan 38 hektare, PT CKP dengan luas lahan 594 hektare, PT LAR dengan luas lahan 365,98 hektare, dan PT BMJ dengan luas 57,87 hektare yang terbakar.
“Sedangkan di wilayah Kalimantan Tengah terdapat 9 lokasi karhutla yang telah disegel oleh KLHK, 4 lahan milik perusahaan sedangkan 5 lainnya milik masyarakat,” terang David.

“Sebanyak 9 lahan yang terjadi karhutla yaitu di PT KSB dengan luas lahan 1.357,66 hektare, PT BSP dengan luas lahan 242 hektare, PT KMA dengan luas lahan 120,51 hektar, PT PGK dengan luas lahan 372 hektare, dan 5 lokasi lahan gambut milik masyarakat,” tambahnya.
Dirinya mengatakan, sebanyak 9 lahan yang terbakar di wilayah Kalimantan Tengah, terjadi dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, yakni Agustus hingga September 2023.
"Saat ini tim Intelligence Center Gakkum KLHK terus menganalisis data hotspot dan citra satelit,” terang.
Baca juga: Karhutla di Kotim Sporadis, Bupati Kotim Halikinnor Usulkan Teknologi Modifikasi Cuaca Hujan Buatan
Baca juga: Wamen LHK Alue Dohong Akhirnya Tumbang, Terpapar Asap Usai Pemadaman Karhutla di Kalteng dan Kalsel
Lebih lanjut, ungkapnya, masih ada belasan perusahaan lain di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan yang terindikasi kebakaran lahan.
“Kami akan segera melakukan pemeriksaan, penyegelan, dan penegakan hukum terhadap lahan perusahaan dan masyakarat yang telah disegel,” tutup David Muhammad. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.