Karhutla di Kalteng

Masa Berlaku Status Tanggap Segera Berakhir, Kasus Karhutla Malah Meningkat di Kotim Kalteng

menjelang beberapa hari berakhirnya status tanggap tersebut intensitas kejadian Karhutla di Kotim malah kembali meningkat.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM/DEVITA MAULINA
Personel satgas tanggap darurat bencana Karhutla Kotim sedang melakukan pendinginan di lahan yang terbakar belum lama ini. 

TRIBUNKALTENG.COM, KOTAWARINGIN TIMUR - Status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan segera berakhir.

Sesuai hasil rapat koordinasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan stakeholder terkait sebelumnya, status tanggap darurat Karhutla berlaku selama 14 hari, dari tanggal 12 hingga 25 September 2023.

Namun, menjelang beberapa hari berakhirnya status tanggap tersebut intensitas kejadian Karhutla di Kotim malah kembali meningkat.

Pada, Jumat (22/09/2023) kemarin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim mencatat setidaknya ada 8 titik karhutla yang terjadi.

Sedangkan pada Sabtu (23/09/2023) hingga pukul 14.30 WIB sudah ada 5 laporan karhutla yang terjadi.

Baca juga: Karhutla Hebat di Tumbang Nusa, BPBD Pulpis Menduga Ulah Manusia, Pemadaman Water Bombing

“Sebenarnya seminggu pertama penetapan tanggap darurat Karhutla kita sempat diguyur hujan, sehingga intensitas karhutla berkurang dan jumlah personel pun kami kurangi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam.

"Namun, yang namanya bencana memang tidak bisa kita prediksi, terbukti sejak kemarin eskalasi (peningkatan) karhutla cukup besar,” imbuhnya.

Lanjutnya, dengan terjadinya peningkatan intensitas karhutla ini tentunya akan menjadi bahan pertimbangan pihaknya terkait perpanjangan status tanggap darurat.

Namun, kondisi ini masih akan dievaluasi kembali.

Rencananya pada Senin (25/09/2023) nanti akan kembali digelar rapat koordinasi Pemkab Kotim dan stake holder terkait untuk membahas perlu atau tidaknya perpanjangan status tanggap darurat.

Baca juga: Intensitas Karhutla di Sampit Kembali Meningkat, BPBD Kotim Minta Bantuan Helikopter Water Bombing

Multazam menambahkan, sekali pun dilakukan perpanjangan kemungkinan hanya 7 hari, sebab berdasarkan prakiraan BMKG sebelumnya pada Oktober dasarian II atau 10 hari kedua bulan Oktober Kotim sudah mulai memasuki musim hujan.

“Sebenarnya kami berharap status tanggap darurat ini bisa turun menjadi pemulihan. Tapi kami akan lihat lagi perkembangan karhutla beberapa hari terakhir ini,” pungkasnya.

Di tempat berbeda, Bupati Kotim Halikinnor pun menyampaikan hal serupa terkait perkembangan status karhutla di Kotim.

Mendekati akhir tanggal penetapan status tanggap karhutla pihaknya akan menggelar rapat evaluasi.

Ia menyebut sekalipun status tanggap dihentikan, masih ada tahap pemulihan, sehingga berakhirnya status tanggap bukan berarti penanggulangan karhutla serta merta dihentikan.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved