Petani Palangkaraya Saat Kemarau
Omzet Lebah Madu Kelulut di Kalampangan Palangkaraya Juga Turun 50 Persen di Musim Kemarau
Omzet usaha budi daya lebah madu kelulut dan apis mallifera di Kelurahan Kalampangan, Palangkaraya menurun 50 persen saat musim kemarau
Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Musim kemarau yang cukup panjang di tahun ini tak hanya berdampak akan terjadinya Karhutla di Palangkaraya, namun juga pada sektor lainnya.
Salah satunya adalah usaha budi daya lebah madu kelulut dan apis mallifera. Borneo Mallifera merupakan budi daya lebah madu, berada di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau Palangkaraya.
Semenjak musim kemarau penghasilan budi daya lebah madu kelulut dan apis mallifera menurun.
Madu kelulut dibanding dengan madu lainnya, madu kelulut memiliki beberapa keunggulan.
Seperti memiliki kadar air yang lebih tinggi, memiliki kandungan anti oksidan tinggi, serta total karbohidrat yang lebih rendah.
Pengelola budidaya Borneo Mallifera Elisabeth Feby Melianasari mengatakan, semenjak musim kemarau penghasilan budi daya lebah madu menurun drastis.
"Jadi dalam satu bulan penghasilan dari budi daya madu kelulut dan apis mallifera biasanya mencapai omzet Rp 50 juta perbulan, namun saat ini hanya Rp 25 juta perbulan," katanya.
Baca juga: Gelar Festival Madu Rawa Gambut, Pembudidaya Kalteng Perlu Perhatian Pemerintah Kambangkan Usaha
Baca juga: Madu Kelulut Palangkaraya Sudah Merambah Singapura, Sekali Panen Sampai 200 Liter
Ia mengungkapkan, madu yang dihasilkan lebah lumayan menurun saat musim kemarau karena lebah tidak bisa mencari makanan karena ada asap.
"Jadi madunya sekarang lebih sedikit dibanding saat belum memasuki musim kemarau," katanya.
Berdasarkan pantauan lebah madu yang ada di budaya Borneo Mallifera tersebut ada yang sudah dikemas ke dalam botol memiliki harganya masing-masing yaitu mulai dari harga Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu.

"Jadi madu ini selain menjual madu dengan botol kami juga mengembangkan madu ini menjadi minuman yang disajikan kepada para pengunjung" katanya.
Dalam Borneo Mallifera tersebut, mereka menyajikan berbagai olahan minuman yang terbuat dari madu.
Ia mengungkapkan selain minuman, pihaknya juga akan mencoba mengelola madu tersebut menjadi permen.
Baca juga: Konsumsi Ramuan Daun Pepaya, Jahe, Madu dan Jeruk Nipis Obati Omicron? Ini Kata Ahli Obat Herbal
Baca juga: Beruang Madu Liar Tiga Kali Nyasar ke Permukiman Warga di Jalan Setiaji Lingkar Luar Sampit
Budi daya madu kelulut ini kita mulai dari tahun 2017, untuk budi daya apis mallifera kita mulai dari 2014," tandasnya. (*)
budi daya lebah madu kelulut
Kelurahan Kalampangan
Palangkaraya
musim kemarau
Borneo Mallifera
Tribunkalteng.com
Lurah Kalampangan Palangkaraya Beri Apresiasi, Sudah Jadi Kebiasaan Warganya Buka Lahan Tanpa Bakar |
![]() |
---|
Rawan Karhutla dan Cegah Kerusakan Lahan, Petani Kalampangan Ini Pilih Buka Lahan Tanpa Dibakar |
![]() |
---|
Agar Tetap Dapat Penghasilan, Petani Kalampangan Tanam Jenis Sayur Tahan Terhadap Kamarau |
![]() |
---|
BREAKING NEWS, Gagal Panen karena Kemarau, Petani Kalampangan Palangkaraya Rugi Puluhan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.