Petani Palangkaraya Saat Kemarau

Rawan Karhutla dan Cegah Kerusakan Lahan, Petani Kalampangan Ini Pilih Buka Lahan Tanpa Dibakar

Petani Kalampangan memilih membuka lahan tanpa bakar sebagai upaya mencegah kebakaran lahan dan mencegah kerusakan lahan usai dibakar.

|
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Lidia Wati
Petani Kalampangan Bakri saat mencangkul tanah untuk tanaman sayur, di Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Palangkaraya, Selasa (5/9/2023). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -  Petani Kalampangan memilih membuka lahan tanpa bakar sebagai upaya mencegah kebakaran lahan dan mencegah kerusakan lahan usai dibakar.

Petani Kalampangan, Kecamatan Sabangau Palangkaraya lebih memilih membuka lahan tanpa dibakar.

Memasuki musim kemarau banyak terjadi kebakaran akibat banyak masyarakat yang membuka lahan dengan cara dibakar, namun tidak dengan Petani Kalampangan bernama Bakri.

Pemerintah mengimbau agar pembukaan lahan tidak dengan cara dibakar, bahkan pemerintah pun telah mengeluarkan larangan untuk membuka lahan dengan cara dibakar.

Baca juga: Jelang Pilkades di 77 Desa di Kotim, DPMD Gencarkan Sosialisasi Regulasi Pelaksanaanya

Baca juga: Pantau Lahan Kameloh Baru Terbakar, Polsek Sabangau Palangkaraya Terkendala Akses Capai Titik Lokasi

Baca juga: Cegah Terjadinya Konflik, Polres Kotim dan Forkopimda Deklarasikan Pemilu Damai 2024

Berbeda dari yang lain, Bakri petani sayuran asal Kalampangan ini memiliki pemahaman bahwa membuka lahan dengan cara dibakar bukanlah hal yang baik untuk lahan.

Menurutnya membuka lahan dengan cara dibakar tentu lebih cepat namun bisa menimbulkan kerugian jangka panjang.

"Jadi kalau misalkan membuka lahan dengan dibakar itu memang lebih mudah tetapi kualitas tanahnya lama-lama akan tidak subur," ucapnya, Selasa (4/9/2023).

Bakri Petani Kalampangan saat menyiram sayuran timun miliknya untuk, di Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Palangkaraya, Selasa (5/9/2023).
Bakri Petani Kalampangan saat menyiram sayuran timun miliknya untuk, di Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Palangkaraya, Selasa (5/9/2023). (Tribunkalteng.com / Lidia Wati)

Ia menyampaikan, jika ada yang membuka lahan dengan cara dibakar jika tidak teliti maka lama kelamaan tanahnya akan kering dan sudah tidak memiliki kualitas tanah yang tidak subur.

"Jadi jika membuka lahan tanpa dibakar itu lahannya harus ditebas menggunakan mesin dan sampahnya dikumpulkan dengan dicangkul," sebutnya.

Ia mengungkapkan, selama musim kemarau walaupun mengamali gagal panen dirinya tidak pernah membuka lahan dengan cara dibakar.

"Jadi dengan menggunakan kapur terus ditabur pupuk kandang. Jadi selama musim kemarau ini saya memang membukan lahan dengan tanpa dibakar," ucapnya.

"Jadi setiap menanam saya memang tidak pernah dengan cara dibakar, jadi untuk tanaman itu yang bagus memang tidak dibakar," tutupnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved