Berita Kotim

Warga Was-was Kebakaran Dekati Permukiman, Disdamkarmat Kotim Tangani 7 Karhutla Dalam Sehari

Kebakaran lahan di Kotim makin parah dan sporadis, bahkan dalam sehari Disdamkarmat Kotim melakukan pemadaman hingga 7 kali dalam sehari.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Petugas Disdamkarmat Kotim berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang semakin hari kian marak di Kota Sampit, Kabupaten Kotim. Dalam sehari 7 kejadian karhutla berhasil ditangani oleh Disdamkarmat Kotim 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Kebakaran lahan di Sampit makin parah dan sporadis, bahkan dalam sehari Disdamkarmat Kotim melakukan pemadaman hingga 7 kali dalam sehari.

Disdamkarmat Kotim siap siaga dalam melakukan pemadaman Kebakaran lahan yang secara berturut-turut terus meluas terjadi di wilayah Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Setidaknya dalam sehari ini, Rabu (16/08/2023), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan  atau Disdamkarmat Kotim menangani 7 kejadian karhutla

Parahnya, lokasi karhutla ini berada tak jauh dari permukiman, sehingga membuat warga sekitar pun was-was jika kebakaran sampai menjalar ke rumah mereka. Hal ini disampaikan oleh Kepala Disdamkarmat Kotim Hawianan melalui Kasi Operasional Hery Wahyudi.

Baca juga: Meriahkann HUT RI Ke-78 di Palangkaraya, Pegawai Pemerintah Gelar Lomba Karung Hingga Estafet Tepung

Baca juga: Update Karhutla di Kalteng Hingga 15 Agustus 2023, Hotspot dan Lahan Terbakar Terus Bertambah

Baca juga: Ikuti Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional 2023, Kelurahan Ketapang Raih Juara 3 Regional III 

“Hari ini ada 7 karhutla yang kami tangani. Sebagian berada di kawasan permukiman atau rumah warga,” ujarnya.

Ia melanjutkan, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan ada indikasi kesengajaan dalam kebakaran yang terjadi, atau yang biasa disebut arson.

Hal ini tentunya sangat disayangkan. Karena pihaknya maupun jajaran pemerintah daerah lainnya telah berulang kali mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan maupun lahan. 

Terlebih pada musim kemarau seperti saat ini. Sebab dikhawatirkan kebakaran akan sulit dikendalikan hingga api meluas dan yang paling dikhawatirkan dapat menjalar ke rumah warga.

Disisi lain, pihaknya kerap menghadapi kendala kesulitan mendapatkan sumber air, sehingga upaya pemadaman akan memakan waktu dan upaya ekstra.

“Maka dari itu, kami kembali mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan maupun lahan. Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan kita. Apalagi di musim kemarau seperti sekarang. Jangan sampai, akibat ulah satu dua oknum membuat banyak orang merasakan dampaknya,” imbaunya.

Salah seorang warga di Perumahan Ceria Jalan Wengga Metropolitan bernama Kumala mengaku was-was dengan karhutla yang terjadi tepat di belakang rumahnya.

Ia khawatir karhutla itu akan menjalar ke rumahnya. Selain itu, ia juga takut kabel listrik yang membentang di atas lahan kosong itu terbakar hingga menimbulkan korsleting listrik lalu memicu kebakaran lainnya.

“Jelas takut bakal menjalar ke rumah. Apalagi rumah kami sering ditinggal dalam kondisi kosong, karena bekerja.

Mudah-mudahan kebakaran lahan itu bisa segera diatasi sepenuhnya, supaya tidak sampai ke rumah,” ujarnya.

Adapun, ketika ditanyai terkait penyebab karhutla, menurutnya kejadian itu dikarenakan pengendara yang membuang puntung rokok sembarangan. Pasalnya, lokasi karhutla tersebut memang berada di tepi jalan raya.

Namun, berbeda dengan tetangganya yang bernama Lina. Menurutnya Lina, karhutla itu disebabkan ada warga yang membakar sampah sehingga percikan apinya menimbulkan karhutla.

Ia pun berharap sebagai sesama warga bisa lebih berhati-hati dan menghindari tindakan yang dapat memicu kebakaran.

“Jangan sampai hanya supaya lingkungan sendiri bersih, tapi malah menyebabkan karhutla. Dampaknya kan dirasakan orang banyak. Lebih baik kita menjaga lingkungan kita supaya aman,” ucapnya.

Sementara itu, data kebakaran yang berhasil ditangani oleh Disdamkarmat Kotim pada Rabu (16/08/2023) sebagai berikut;

Laporan pertama diterima pukul 09:07 WIB, berlokasi di Jalan Wengga Metropolitan, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang. Meliputi lahan seluas 0,25 hektar.

Penyebabnya diduga berasal dari pembakaran sampah. Dalam upaya pemadaman pihaknya mendapat bantuan dari Koramil, Polsek, BPBD, dan MPA.

Laporan kedua diterima pukul 11:42 WIB, berlokasi di Jalan Mohamad Hatta, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Meliputi lahan seluas 2 hektar. Kebakaran meliputi lahan kosong dan berada tak jauh dari rumah warga.

Petugas sempat mengalami kesulitan dalam pemadaman karena tidak adanya sumber air, namun kendala itu bisa ditangani dengan meminta bantuan suplai air dari markas komando.

Laporan ketiga diterima pukul 12:40 WIB, berlokasi di Jalan Bumi Raya I, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang. Meliputi lahan seluas 1 hektar. Penyebab kebakaran tidak bisa dipastikan.

Dalam upaya pemadaman pihaknya mendapat bantuan dari Balakar Swadaya Baamang, TNI, Polri, dan relawan PMI.

Dalam sehari 7 kejadian karhutla berhasil ditangani oleh Disdamkarmat Kotim.  Petugas Disdamkarmat Kotim berjibaku memadamkan kebakaran lahan yang semakin hari kian marak di Kota Sampit, Kabupaten Kotim.
Dalam sehari 7 kejadian karhutla berhasil ditangani oleh Disdamkarmat Kotim.  Petugas Disdamkarmat Kotim berjibaku memadamkan kebakaran lahan yang semakin hari kian marak di Kota Sampit, Kabupaten Kotim. (Tribunkalteng.com/ Devita Maulina)

Laporan keempat diterima pukul 14:10 WIB, berlokasi di dekat Kantor Kecamatan yang masih di sekitar Jalan Mohamad Hatta, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Meliputi lahan seluas 3 hektar. 

Laporan kelima diterima pukul 15:02 WIB, masih di sekitar Jalan Mohamad Hatta, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Meliputi lahan seluas 50x100 meter. Diduga percikan api dari kebakaran yang terjadi sebelumnya memicu kebakaran di lokasi ini.

Laporan keenam diterima pukul 15:21 WIB, berlokasi di Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang.

Meliputi lahan seluas 1 hektar. Penyebabnya diduga atas kesengajaan manusia, namun sayangnya ketika tiba di lokasi petugas tidak menemukan pelaku pembakaran.

Laporan ketujuh diterima pukul 16:29 WIB, masih di sekitar Jalan Walter Hugo, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang. Meliputi lahan seluas 10x20 meter.

Kebakaran lahan tergolong kecil, tapi dampaknya membuat warga panik. Karena lokasi karhutla ini berada di belakang rumah warga yang berupa bangunan kayu. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved