Berita Kotim
Pedagang di Pasar PPM Sampit Mengeluh Sepi Pembeli, Harga Telur Naik Hingga Rp 67 Ribu Per Set
Pedagang di Pasar pusat perbelanjaan mendataya atau PPM Sampit mengeluh sepi pembeli, harga telur naik hingga Rp 67 Ribu Per Set.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT -Pedagang di Pasar pusat perbelanjaan mentaya atau PPM Sampit mengeluh sepi pembeli, harga telur naik hingga Rp 67 Ribu Per Set.
Dalam beberapa waktu terakhir harga telur ayam ras di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terus merangkak naik.
Bahkan, kini untuk telur ayam ras kategori super sudah tembus diangka Rp 67 ribu per set.
Menurut seorang pedagang telur di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Hj Musiah menyebut setidaknya sudah 4 kali harga telur mengalami kenaikan sejak Ramadhan beberapa waktu lalu.
“Harga telur terus naik sejak setelah Ramadhan, sudah 4 kali. Terakhir naik 2 hari yang lalu,” ucapnya, Senin (22/05/2023).
Baca juga: Bupati Kotim H Halikinnor Terima Surat Pengunduran Diri Belasan Kades dan Segera Tunjuk Penggantinya
Baca juga: Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja, Posisi Yang Ditawarkan Costumer Service Developmen Program
Baca juga: BREAKING NEWS, Festival Budaya Isen Mulang 2023, Pembukaan FBIM 2023 Dimeriahkan Budi Doremi
Musiah mengatakan sebelum Ramadhan harga telur tergolong murah, yakni kisaran Rp 53 ribu - Rp 56 ribu, sesuai kategori ukurannya. Tapi sekarang harga telur ayam ras sudah diatas Rp 60 ribu.
Untuk ukuran kecil dijual dengan harga Rp 63 ribu per set, sedangkan ukuran sedang Rp 64 ribu per set, lalu ukuran besar Rp 65 ribu per set, dan terakhir ukuran super Rp 67 ribu per set.
Kenaikan harga telur ini pun tentu berdampak pada daya beli masyarakat. Musiah mengaku sebelumnya ia bisa menjual 7 sampai 10 ikat telur per hari, yang 1 ikatnya berisi 6 set telur.
Sedangkan, sekarang menjual 1 ikat saja sudah syukur. Minat masyarakat akan telur berkurang ditengah harga yang mahal.
“Jualan sepi, selain itu jumlah pembelian juga menurun. Orang yang biasanya beli 1 sampai 2 set, sekarang paling beli cuma setengah set, bahkan ada yang 5 sampai 10 butir saja karena harganya mahal,” ujarnya.
Adapun, terkait penyebab kenaikan harga telur Musiah mengaku tidak tau pasti. Pasalnya, ia hanya mengikuti perkembangan harga dari pemasok yang sudah lebih dulu menaikan harga.
Jika tidak demikian tentu pedagang eceran sepertinya akan merugi.
Untuk pasokan telur ia dapat dari peternak di Pulau Jawa. Menurut informasi yang ia dapat dari sesama pedagang harga telur di Pulau Jawa juga mengalami kenaikan.
“Informasi teman saya itu di Jawa harganya sudah Rp 60 ribu-an per set. Jadi wajar kalau disini lebih tinggi, karena ada biaya transportasi dan bongkar muat segala. Tapi kami berharap harga telur bisa normal kembali, karena kalau begini kami pedagang pun sulit mencari untungnya,” pungkasnya. (*)
Harga Telur Naik
Tribunkalteng.com
berita tribunkalteng
Pedagang di Pasar PPM Sampit
Pasar pusat perbelanjaan mentaya
Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
telur ayam ras
Drainase di Jalan Desmon Ali Sampit Kotim Tersumbat Sampah Plastik, Bau Menyengat |
![]() |
---|
Ibu dan Anak di Sampit Dikabarkan Kelaparan, Pemkab Kotim Turun Tangan |
![]() |
---|
Kabar Duka, Makam Ayah dan Anak Berdampingan Pasca Kecelakaan di Samuda Kotim Kalteng |
![]() |
---|
Penjaga Malam di Baamang Kotim Ditetapkan Tersangka Kasus Pengrusakan |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga Pecah saat Pemakaman Zaki Ramadhan, Bocah Korban Kecelakaan di Samuda Kotim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.