Suku Dayak

Makna Ritual Nahunan, Upacara Suku Dayak Kalimantan Tengah Bertujuan Memberikan Nama Kepada Bayi

Simak makna ritual Nahunan yang bertujuan untuk memberikan nama kepada bayi berusia 1 hingga 2 tahun. Upacara Nahunan ini merupakan ritual keagamaan

Penulis: Nor Aina | Editor: amirul yusuf
YouTube binsen channel
Proses upacara Nahunan suku Dayak Kalimantan Tengah saat pemberian tampung tawar 

TRIBUNKALTENG.COM - Simak makna ritual Nahunan yang bertujuan untuk memberikan nama kepada bayi berusia 1 hingga 2 tahun.

Upacara Nahunan ini merupakan ritual keagamaan Kaharingan Suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah.

Nahunan ini merupakan salah satu ritual besar yang dilaksanakan khususnya Suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah (Kalteng).

Hal itu karena upacara Nahunan harus mempersiapkan berbagai macam syarat untuk melaksanakannya.

Melansir melalui laman wikipedia.org, syarat yang harus dilengkapi saat melaksanakan upacara Nahunan adalah hewan kurban seperti ayam, sapi dan babi.

Baca juga: Kumpulan Jenis Batik Benang Bintik, Busana Khas Dayak Kalimantan Tengah Dapat Dijadikan Cinderamata

Baca juga: Fungsi Lilis Lamiang, Manik Kuno Suku Dayak Kalimantan Tengah Agar Terhindar dari Roh Halus

Selain itu, penyelenggara juga menyediakan manik-manik (manas), batang sawang, rotan, rabayang, tunas kelapa, tambak, beras tawur, dan sesajen.

Ditambah lagi abu perapian, patung (hampatung) pasak, tanggul layah/tanggul dare, batu asah harus ada dalam syarat upacara Nahunan.

Melihat dari syarat-syarat tersebut, melaksanakan upacara Nahunan ini akan menggelontorkan banyak dana.

Selain syarat tersebut, penyelenggara juga akan harus mempersiapkan perlengkapan lainnya.

Yaitu perlengkapan upacara Nahunan baik untuk sang bayi maupun perlengkapan bidan.

Untuk sang bayi, disiapkan sebuah keranjang pakaian guna menyimpan pakaian sang bayi.

Tuyang atau ayunan untuk menidurkan ketika upacara sedang dilangsungkan.

Ayunan ini terbuat dari kulit kayu nyamu dan dihias dengan mainan sederhana terbuat dari botol bekas yang dirangkai sehingga menimbulkan bunyi-bunyian yang unik.

Kemudian untuk melengkapi perlengkapan upacara, terdapat sangku besar berbentuk seperti mangkuk besar.

Mangkuk itu digunakan untuk memandikan bayi tak lupa Garantung untuk pijakan bayi ketika keluar.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved