Rumah Kosong di Gang Sepakat Palangkaraya Terdampak Ablasi Nyaris Tenggelam ke Sungai Kahayan

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Sebuah rumah kosong miring menjorok ke sungai, akibat terdampak ablasi yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan.

Tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Gang Sepakat, Langkai, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Sabtu (22/4/2023).

Terlihat sebuah rumah kayu dengan tingkat 2 miring akibat bagian kayu penopang bagian belakang terdampak ablasi.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Anna Menur Arum Ambarsari membenarkan hal tersebut.

“Kejadian ablasi ini terjadi sekira pukul 15.00 WIB di Jalan Ahmad Yani, Gang Sepakat,” terangnya saat dibincangi Tribunkalteng.com di lokasi kejadian.

Baca juga: Warga Terdampak Ablasi Sungai Kahayan Palangkaraya, Masih Dapat Layanan Kesehatan di Posko

Baca juga: Mitigasi Ablasi Sungai, BPBD Palangkaraya Bakal Tanam Pohon Bakau dan Buat Pemetaan Zona

BPBD Palangkaraya mendapat laporan adanya ablasi berasal dari Lurah Langkai, Sri Wanti.

Mendapat laporan tersebut, Anna beserta tim BPBD Palangkaraya bergegas menuju lokasi terjadinya ablasi.

“Berdasarkan keterangan warga setempat, rumah yang terdampak ablasi tersebut telah lama kosong,” katanya.

Anna melanjutkan, pemilik rumah telah pindah ke Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kabupaten Gunung Mas.

Meski begitu, masih tersisa barang-barang yang tersisa dan tidak dibawa oleh pemilii rumah tersebut.

“Untuk dampak ablasi yang terjadi, tingkat kemiringan sudah masuk dalam kategori bahaya,” ujarnya.

BPBD Kota Palangkaraya kemudian menghubungi pihak PLN guna memutus jaringan kabel listrik dan kabel lainnya yang masih terhubung pada rumah.

Baca juga: Ablasi Rusak Sejumlah Rumah di Bantaran Sungai Kahayan Palangkaraya, 22 Warga Terpaksa Mengungsi

Baca juga: Bencana Ablasi di Bantaran Sungai Kahayan, Wali Kota Palangkaraya Tetapkan Status Tanggap Darurat

Hal tersebut guna mengantisipasi adanya tarikan dari kabel yang berdampak pada rumah warga lainnya.

“Saat ini rumah telah miring dengan ketinggian sekira 50 cm, serta kayu penopang pada bagian belakang bangunan sudah mulai tenggelam akibat ablasi,” tutup Anna Menur. (*)