Berita Palangkaraya

Bencana Ablasi di Bantaran Sungai Kahayan, Wali Kota Palangkaraya Tetapkan Status Tanggap Darurat

Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin, menetapkan status tanggap darurat bencana terkait ablasi yang terjadi di bantaran Sungai Kahayan.

Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/Pangkan Bangel
Dampak akibat ablasi yang terjadi di Jalan Kalimantan Gang Kencana, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Rabu (11/1/2023) 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin, menetapkan status tanggap darurat bencana terkait ablasi yang terjadi di bantaran Sungai Kahayan.

Bukan hanya itu saja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Palangkaraya gunakan sonar untuk mengecek kondisi air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan, pada Rabu (11/1/2023).

Kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan Camat Pahandut Berlianto dan petugas lainnya.

Peninjauan dilakukan menggunakan kapal milik Dinas Pengendalian Penduduk (Disdalduk) di Pelabuhan Rambang, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Baca juga: Warga Terdampak Abrasi di Palangkaraya Terserang Penyakit, Petugas Kesehatan Diturunkan Membantu

Baca juga: Kebakaran Rumah di Jalan A Yani Kabupaten Banjar Kalsel, Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api

Baca juga: Warga Terdampak Abrasi di Bantaran Sungai Kahayan Palangkaraya, Dibuatkan Dapur Umum

Baca juga: Abrasi Rusak Sejumlah Rumah di Bantaran Sungai Kahayan Palangkaraya, 22 Warga Terpaksa Mengungsi

Kepala BPBD Kota Palangkaraya, Emi Abriyani mengatakan saat melakukan peninjauan terdapat lokasi di Jalan Kalimantan yang mana kondisi tanahnya lembek.

“Setelah kami melakukan pengecekan ke Jalan Kalimantan, terdapat kondisi tanah yang lembek dan dapat longsor kapan saja,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan hasil pengecekan menggunakan sonar milik kapal Disdalduk yang digunakan untuk meninjau lokasi.

“Berdasarkan hasil pemantauan sonar, terdapat pengendapan yang terjadi di bawah air dan darat di Jalan Kalimantan Gang Kencana,” ungkap Kepala BPBD.

Ia mengatakan kondisi tersebut sangat berbahaya jika warga memaksa untuk tetap menempati rumah yang terdampak ablasi tersebut.

“Pemerintah melakukan langkah strategis guna menangulangi hal tersebut dengan cara melakukan relokasi wilayah yang rawan bencana abrasi,” ungkapnya.

Langkah selanjutnya Pemerintah Kota Palangkaraya dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan berkoordinasi guna merelokasi wilayah yang rawan bencana.

“Konsepnya penataan pemukiman pinggiran Sungai Kahayan, tercatat dari kawasan Taman Pasuk Kameluh hingga ke Pelabuhan Rambang,” terang Emi.

Itu merupakan langkah dalam mewujudkan kawasan pinggiran sungai menjadi area water front city.

Warga juga diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas di bantaran Sungai Kahayan mengingat adanya bencana ablasi tersebut.

Sudah seminggu rumah warga terdampak abrasi di Jalan Kalimantan Gang Kencana, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (11/1/2023).
Sudah seminggu rumah warga terdampak abrasi di Jalan Kalimantan Gang Kencana, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (11/1/2023). (Tribunkalteng.com/Pangkan Bangel)

“Saya himbau masyarakat untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat melakukan aktivitas di rumah, terutama yang bermukim di bantaran sungai, karena adanya bencana ablasi,” ujarnya.

Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin pun telah menentapkan status tanggap darurat terkait ablasi tersebut.

“Karena berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan, pada bagian atas tanah terlihat padat, namun nyatanya pada bagian bawah air semua,” tutup Emi Abriyani. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved