Begini Rumah Ida Dayak di Paser Kaltim, 2 Tahun Belum Pulang, Sedang Siapkan Penginapan Bagi Pasien

Cara pengobatan Ida Dayak sangat tradisional, sembari membaca doa, dia mengurut atau memegang bagian sakit lalu diolesi minyak berwarna merah

Editor: Dwi Sudarlan
Istimewa/ @petualangidadayak
Ida Dayak yang kini populer sebagai ahli pengobatan. 

TRIBUNKALTENG.COM - Ida Dayak kini trending, viral dan terkenal sebagai ahli pengobatan dengan banyak pasien, bahkan kabarnya tidak sedikit tokoh negara ini yang pernah menjadi pasiennya.

Cara pengobatan Ida Dayak sangat tradisional, sembari membaca doa, dia mengurut atau memegang bagian sakit lalu diolesi minyak berwarna merah.

Setelah itu terkadang sambil berjoget, Ida Dayak mampu mengobati pasiennya, termasuk patah tulang.

Ida Dayak yang kini keliling memberi pengobatan massal di banyak daerah sehingga selama 2 tahun ini belum pulang kampung, berasal dari Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim).

Dia memiliki rumah di Desa Pasir Belengkong.

Baca juga: Ida Dayak Akui Tidak Gunakan Minyak Bintang Dayak, Ketua Adat: Tidak Bisa Dimiliki Sembarang Orang

Baca juga: Pesulap Merah Bongkar Kesaktian Pengobat Segala Penyakit, Ida Dayak dan Minyak Bintang Dayak

Baca juga: Antara Mitos dan Fakta Minyak Bintang Dayak, Penyembuhan Terjadi di Malam Hari dan Bikin Kebal

Saat ini, rumah itu sedang dirombak, dan kabarnya bakal dibangun semacam tempat penginapan bagi pasien dari luar kota.

Dari penelusuran TribunKaltim.co, wanita yang memiliki nama Ida Adriani ini  merupakan warga transmigrasi di tahun 1995, bermukim di Desa Pasir Belengkong,

Rumahnya sekitar 5 kilometer dari jalan utama Pasir Belengkong, dan berkisar 10 kilometer dari Ibukota Kabupaten Paser.

Saat didatangi di rumah itu, terdapat seorang anak Ida Dayak, Herman Ida Andriani.

“Ibu (Ida Dayak) minta tolong ke saya untuk fokus dulu merawat kebun sawit, sambil mengerjakan rumah ini,” kata Herman.

Memang rumah Ida Dayak di Desa Pasir Belengkong, tak jauh dari perkebunan sawit milik warga sekitar.

Rumah Ida Dayak adalah rumah transmigrasi pada umumnya, terbuat dari kayu dan berkelir cat hijau.

Kondisi rumah Ida Dayak, saat ini sedang dalam perombakan.

Dari perombakan itu, hanya tersisa separuh badan rumah.  

Sisanya lagi digunakan untuk membangun sebuah rumah beton, tepat di samping rumah Ida Dayak yang lama.

Rumah Ida Dayak juga bersebelahan dengan rumah sang anak, Herman.

“Rumah beton yang sedang dibangun itu rencananya buat penginapan,” kata Herman.

Dari pengamatan TribunKaltim.co, ukuran rumah beton yang sedang dibangun itu 8x20 meter persegi.

Rencananya akan dibangun dengan 2 lantai dan masing-masing lantai memiliki 5 kamar.

Saat ini, pembangunan rumah beton itu sudah 60 persen untuk lantai dasarnya.

Jejeran kayu sungkai masih terlihat rapat di rumah yang sedang dibangun itu.

“Setelah semua rampung di lantai bawah, akan dilanjutkan pembangunan di lantai dua,” kata Herman.

Pengerjaan pembangunan rumah dilakukan oleh Herman, mengingat sang Ibu sudah dua tahun lebih tak pulang ke Paser karena sibuk mengobati ke berbagai daerah.

Biaya pembangunan rumah dua lantai itu, kata Herman, juga dibantu oleh Ida Dayak.

“Kalau misalkan bahan bangunannya habis, saya nelpon ke ibu (Ida Dayak) dan ibu akan ngirim uang,” katanya.

Menurut Herman, memang ada rencana Ida dayak untuk kembali ke Pasir Belengkong dan menetap sembari membuka layanan pengobatan.

"Kalau rumahnya sudah jadi, kemungkinan ibu ( Ida Dayak) akan menetap, karena bagaimanapun umur semakin tua jadi agak mengurangi pengobatan ke luar daerah," tegas Herman. 

Rumah Ida Dayak di Paser Kaltim saat ini sedang dirombak dengan menyiapkan bangunan penginapan untuk pasien.
Rumah Ida Dayak di Paser Kaltim saat ini sedang dirombak dengan menyiapkan bangunan penginapan untuk pasien. (Tribun Kaltim/Syaifullah Ibrahim)

Kata Dokter dan Kemenkes

Pengobatan ala Ida Dayak kini menjadi polemik.

Dokter spesialis tulang (Ortopedi) dan Kemenkes pun ikut bicara.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi  menjelaskan untuk melakukan praktik pengobatan alternatif perlu memiliki izin surat terdaftar penyehat tradisional (STPT).

Ia mengatakan Kemenkes memberikan pengawasan koordinasi melalui Dinas Kesehatan untuk melakukan pembinaan untuk tenaga penyehat yang membuka praktik pengobatan alternatif atau tradisional.

Adapun tenaga penyehat yang membuka praktik pengobatan tersebut dibagi berdasarkan modalitas.

Di antaranya keterampilan, ramuan dan campuran.

Siti Nadioa tidak menampik banyak praktek pengobatan tradisional sebagai warisan budaya.

Namun, hal itu menurutnya tetap harus diawasi dan harus terbukti melalui penelitian empiris serta kajian ilmiah.

Kemenkes mewanti-wanti agar masyarakat tetap berhati-hati dan menyarankan untuk menjalani pengobatan pada ahlinya secara medis.

Selain Kemenkes, praktik pengobatan Ida Dayak juga disoroti dokter spesialis tulang.

Satu di antaranya disampaikan dr Asa Ibrahim dalam video TikToknya, @dr.asaibrahim.

dr Asa Ibrahim membongkar trik pengobatan patah tulang yang dilakukan Ida Dayak dalam video viral.

"Jadi banyak banget yang nge-tag saya di video ini gimana caranya ada orang patah tulang cuma ditarik langsung gitu, bisa langsung sembuh. Apakah itu masuk akal? Mari kita bahas," ujarnya dikutip dari video TikToknya, Rabu (5/4/2023).

Awalnya ia menjelaskan kondisi pasien yang mengalami tangan bengkok.

Menurutnya kondisi pasien tulang bengkok disebut seudoantrosis atau terbentuknya sendi palsu.

Sendi palsu tersebut terbentuk karena patah tulang yang tidak ditangani dengan baik.

Karena kondisi tersebut, tulang yang patah atau bengkok bisa bergerak antara segmen tulang yang patah.

Kemudian dr Asa mengatakan penderita patah tulang dengan seudoantrosis tersebut tidak akan merasakan nyeri.

Lebih lanjut, dr Asa menegaskan penderita tidak bisa meluruskan kembali tangannya hanya dengan minyak oles.

Menurutnya, kondisi seudoantrosis jika ingin dikembalikan lagi ke kondisi normal maka tetap harus melalui operasi medis.

Lalu, dr Asa membongkar keanehan dalam video viral Ida Dayak saat mengobati pasien yang menderita seudoantrosis.

Dalam salah satu video viral Ida Dayak ada pasien wanita dengan kondisi tangan bengkok.

Lewat tangan Ida Dayak, tangan wanita tersebut seketika bisa langsung berubah menjadi lurus kembali.

Hal itu lantas membuat warga seolah percaya Ida Dayak bisa menyembuhkan tulang bengkok tersebut.

Namun, dr Asa mengungkap keanehan aksi Ida Dayak saat meluruskan tangan wanita dengan tulang bengkok tersebut.

Ia menyoroti pria yang berada di belakang wanita tersebut tampak keheranan.

Sebab, ia melihat tangan wanita tersebut kembali bengkok.

Oleh karena itu, menurut dr Asa Ibrahim, Ida Dayak terus memegang lengan pasiennya itu agar tidak kembali ke posisi semula.

“Kalau enggak dipegangin akan meleyok lagi tulangnya itu, kenapa? Karena memang tulangnya nonunion atau gagal menyatu," paparnya.

Lebih lanjut dr Asa menyarankan agar penderita tulang bengkok maupun patah tulang tetap berobat ke dokter.

"Jadi sebaiknya cepat berobat ke dokter untuk difiksasi, untuk dibenerin tulangnya supaya tegak lagi, tidak bengkok. Seperti itu," ujarnya. (*)

 

 

( Tribun Kaltim )

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved