Bayi Perempuan Baru Lahir Ditemukan Selamat di Bawah Puing Gempa Suriah, Sempat Alami Hipotermia

Seorang bayi perempuan ditemukan selama yang baru beberapa menit dilahirkan ibunya di bawah puing atau reruntuhan bangunan di Suriah

Editor: Sri Mariati
Twitter
Seorang pria menyelamatkan bayi perempuan yang baru lahir dari reruntuhan bangunan gempa di Suriah, Senin (6/2/2023). 

TRIBUNKALTENG.COM – Peristiwa bencana alam memilukan Gempa Turki dan Suriah. Ribuan orang meninggal akibat tragedi tersebut. Namun ada kisah keajaiban terjadi.

Seorang Bayi Perempuan ditemukan selama yang baru beberapa menit dilahirkan ibunya di bawah puing atau reruntuhan bangunan di Suriah, Senin (6/2/2023).

Detik-detik evakuasi dramatis sang bayi itu sempat diambil rekaman video hingga beredar di media sosial.

Dalam video itu tampak seorang penyelamat di Jenderas bergegas mengamankan bayi itu dari reruntuhan bangunan dan alat berat di sekitarnya, dilansir Daily Mail.

Bahkan, mirisnya lagi sang bayi tersebut ditemukan dalam keadaan tali pusar yang masih tersambung dengan ibunya.

Tragisnya, sang ibu ditemukan meninggal sesaat setelah melahirkan di bawah puing-puing bangunan.

Pria lain kemudian mengejar ke penyelamat bayi dengan selimut hijau yang lusuh agar bayi tersebut tetap hidup dan hangat di suhu di bawah nol derajat saat itu.

Baca juga: 10 WNI Jadi Korban Gempa Turki, 104 Orang di 5 Lokasi Bencana Bakal Dievakuasi ke Ankara

Baca juga: UPDATE Gempa Turki 3 WNI Jadi Korban, 1 Orang Alami Patah Tulang

Sementara, kerumunan lain tampak heran saat menyaksikan keajaiban dan tragedi yang terungkap saat proses evakuasi.

Bayi itu adalah satu-satunya yang selamat dari anggota keluarga terdekatnya.

Media lokal memberitakan, ibu hamil tersebut adalah pengungsi dari wilayah Deir Ezzor timur Suriah, yang menjadi daerah konflik peperangan.

Lebih lanjut, bayi itu dibawa untuk mendapatkan perawatan di kota terdekat Afrin, sementara anggota keluarga lainnya, ayahnya bernama Abdullah, ibunya bernama Afraa, empat saudara kandung dan satu orang bibi disemayamkan di rumah kerabat dan dimakamkan pada Selasa (7/2/2023).

Suwadi, kerabat bayi itu meratapi kepergian Abdullah dan Afraa.

"Kami mengungsi dari (kota timur yang dikuasai pemerintah) Deir Ezzor. Abdullah adalah sepupu saya dan saya menikah dengan saudara perempuannya," kata Suwadi, dikutip Tribunnews dari Daily Mail, Rabu (8/2/2023).

Rumah keluarga itu adalah salah satu dari sekitar 50 rumah di Jindayris yang rata dengan tanah akibat gempa, laporan dari seorang koresponden AFP.

Baca juga: Gempa Turki dan Suriah 7,8 Skala Richter Menewaskan Korban Jiwa Mencapai 500 Orang

Baca juga: Ribuan Korban Tewas di Gempa Turki, Begini Bacaan Doa dan Sholawat Ketika Bumi Berguncang

Hani Maarouf, dokter Anak yang merawat bayi itu mengungkapkan kondisinya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved