Berita Kobar

Rusak Terdampak Banjir di Kobar, Jembatan Desa Arga Mulya Tahun ini Akan Direhab Total

Jembatan Desa Arga Mulya Tahun ini Akan Direhab Total setelah mengalami kerusakan akibat terdampak banjir di Kobar.

Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Danang Ristiantoro
Kepala Dinas PUPR Kobar Hasyim Muallim, saat menjelaskan terkait rencana rehab total Jembatan Desa Arga Mulya atau Jembatan Sungai Kuning yang mengalami kerusakan parah akibat terdampak banjir di Kobar. 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Jembatan Desa Arga Mulya Tahun ini Akan Direhab Total setelah mengalami kerusakan akibat terdampak banjir di Kobar.

Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat atau Pemkab Kobar akan melakukan rehab total terhadap Jembatan Desa Arga Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng. Jembatan tersebut juga dikenal dengan Jembatan Sungai Kuning.

Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar, Jembatan Desa Arga Mulya yang terbuat dari kayu mengalami rusak berat akibat terjangan banjir pada tahun 2020 sehingga akan direhab dalam tahun 2023, ini.

Kepala Dinas PUPR Kobar Muhammad Hasyim Muallim, saat menanggapi adanya keluhan dari masyarakat perihal kerusakan Jembatan Sungai Kuning yang menghubungkan desa Arga Mulya.

Baca juga: Ditarget Medali Dalam Porprov Kalteng 2023 di Sampit, Atlet Cabor Drumband Kobar Mulai Diseleksi

Baca juga: Petani Tenggelam di Sungai Tiung Banjarbaru Ditemukan Meninggal, Jasadnya Tak Jauh Dari Titik Awal

Baca juga: Sekretariat MABT Singkawang Kalbar Terbakar, 4 Ruko Terdampak, Penyebab Kebakaran Belum Diketahui

Hasyim mengatakan, bahwa pembangunan jembatan Arga Mulya itu dengan kontruksi baru, akan di laksanakan pada tahun ini juga.

"Pembangunan jembatan nantinya akan menggunakan anggaran dari pusat yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," kata Hasyim, Minggu (29/1/2023).

Lanjutnya, jika pembangunan jembatan Arga Mulya di Kecamatan Pangkalan Banteng, bersamaan dengan pembangunan 10 jembatan lainnya yang terdampak banjir pada tahun 2020 lalu.

"Pada saat itu tim verifikasi BNPB telah memasukan ada 11 jembatan di Kobar yang mengalami rusak berat akibat terjangan banjir di tahun 2020," tuturnya.

Menurutnya, ke 11 jembatan yang rusak berat akibat banjir tahun 2020 itu berada di Kecamatan Arut Selatan, Pangkalan Banteng, Kumai dan Kecamatan Arut Utara. Dan saat ini untuk pengerjaannya masih dalam proses lelang yang di tangani langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar. 


Hasyim juga menambahkan, akibat bencana banjir yang melanda Wilayah Kobar di tahun 2022 lalu, pihaknya telah melakukan pendataan di lapangan, ada 42 Unit Jembatan yang rusak dan jalan sepanjang 57,06 Km. 


"Akibat bencana banjir di tahun 2022, kita membutuhkan anggaran sebesar Rp 650 milyar Untuk perbaikan 42 Unit Jembatan dan Jalan Sepanjang 57,06 Km, untuk kerusakan jalan akibat banjir berada di Kecamatan Arut Selatan, Arut Utara, Kumai dan Kecamatan Kotawaringin Lama," sebutnya.

Sementara itu lanjut Hasyim, untuk 42 Unit Jembatan yang rusak tersebar di Kecamatan Arut Selatan, Arut Utara, Kumai, Kotawaringin Lama dan sebagainya berada di Kecamatan Pangkalan Lada.

"Untuk anggaran pembangunan 42 Unit Jembatan dan 57,06 Km jalan telah kami usulkan ke Kementerian PUPR dan BNPB, untuk pembangunan 42 Unit Jembatan membutuhkan Rp 150 miliar dan pengerjaan jalan 57,06 Km membutuhkan anggaran sebesar Rp 500 miliar sehingga totalnya mencapai Rp 650 miliar," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved