Kasatreskrim Polresta Palangkaraya: Penembakan Aipda Andre Wibisono pada Adegan Ke-8 dan 12

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Satreskrim Polresta Palangkaraya gelar rekonstruksi, untuk melengkapi penyidikan kasus penganiayaan berat (anirat) terhadap Anggota Biddokkes Polda Kalteng, Aipda Andre Wibisono.

Bertempat di Mapolresta Palangkaraya, Jalan Tjilik Riwut Km 3,5, Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Kamis (19/1/2023).

Para tersangka yang berjumlah 9 orang dengan 1 tersangka bernama Teteh, diperankan oleh pemeran pengganti melakukan 22 adegan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Budi Santosa, melalui Kasatreskrim Polresta Palangkaraya Kompol Ronny Marthius Nababan.

“Pada rekonstruksi yang dilakoni para tersangka, terdapat 22 adegan yang dijalani pada kasus anirat tersebut,” terangnya.

Rekonstruksi pun berlangsung di sekitar ruangan Jatanras Satreskrim Polresta Palangkaraya.

Baca juga: Kuasa Hukum Tersangka Pembunuhan Aipda Andre Wibisono Minta Penyidik Dalami Kepemilikan Barbuk

Baca juga: 22 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan Anggota Biddokkes Polda Kalteng oleh 8 Tersangka

Hal tersebut dilakukan guna menjaga kelancaran dan keamanan saat reka ulang adegan berlangsung.

“Rekonstruksi dimulai dari kedatangan almarhum di Jalan Rindang Banua atau Kampung Ponton menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter warna merah,” jelas Kasatreskrim Polresta Palangkaraya.

Pada adegan tersebut, korban bertemu dengan tersangka berinisial A, dan meminta jatah sabu sebanyak 0,5 gram.

Kompol Ronny mengatakan, setelah meminta jatah sabu tersebut, korban dan tersangka A sempat terlibat adu mulut.

Almarhum Aipda Andre Wibosono, kemudian menuju pos pemeriksaan 2 dan bertemu kembali dengan A, beserta tersangka lainnya berinisial SU dan RA.

Korban juga bertemu dengan RH yang kini masih dalam perburuan oleh Satreskrim Polresta Palangkaraya dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Baca juga: Ungkap Pelaku Pembunuhan Aipda Andre Wibisono, Polresta Palangkaraya Buru 2 Tersangka Lainnya

“Dari sini korban mengambil pisau yang dibawanya pada pinggang sebelah kiri, namun tersangka A merebut pisau tersebut dan membuangnya, lalu memukul Aipda Andre dengn tangan kosong,” ungkap Kasatreskrim.

Lebih lanjut, Kompol Ronny Marthius Nababan menjelaskan, pada adegan 8, terjadi penembakan oleh tersangka Teteh pada korban menggunakan Air Softgun.