Ungkap Pelaku Pembunuhan Aipda Andre Wibisono, Polresta Palangkaraya Buru 2 Tersangka Lainnya

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Polresta Palangkaraya masih melakukan perburuan terhadap dua orang tersangka pembunuh Aipda Andre Wibisono Anggota Biddokes Polda Kalteng.

Polisi telah berhasil ungkap 9 tersangka pembunuhan Aipda Andre Wibisono  anggota Biddokkes Polda Kalteng di Kampung Ponton, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, setelah berhasil mengungkap dalang utama yakni Indra Lesmana alias Teteh, pada Sabtu (17/12/2022).

Setelah sebelumnya berhasil mengamankan 6 tersangka pada Sabtu (3/12/2022) lalu, polisi kembali menangkap 2 tersangka pembunuh Aipda Andre Wibisono lainnya, pada Selasa (6/12/2022).

Penangkapan tersangka Teteh berlangsung di Dusun Keramat, Desa Pantar, Mantangai, Kapuas, Kalimantan Tengah.

Akibat melawan, petugas gabungan harus melakukan tindakan tegas terukur terhadap tersangka utama pembunuhan Aipda Andre Wibisono (38).

Baca juga: Tim Gabungan Gelar Patroli KRYD, Sasar Kawasan Ponton Kerap Jadi Tempat Transaksi Narkoba

Baca juga: Bersihkan Kampung Ponton dari Narkoba, Polisi Lakukan Patroli dan Penertiban Seminggu Sekali

Baca juga: 26 Gram Sabu Sitaan Dimusnahkan, Pengungkapan Dua Mahasiswa Diduga Pengedar di Banjarbaru

Baca juga: Mayat Perempuan Tanpa Identitas di Semak Mansapa Nunukan, Dilakukan Autopsi Ungkap Kasus

Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Budi Santosa mengatakan petugas terus melakukan pengejaran terhadap 2 tersangka lainnya.

“Kami terus lakukan pengejaran terhadap dua tersangka lainnya yang kini masuk dalam Daftra Pencarian Orang (DPO) oleh pihak kepolisian,” terangnya, Minggu (18/12/2022).

Diketahui sebanyak 11 tersangka yang terlibat atas dugaan pembunuhan anggota Biddokkes Polda Kalteng tersebut.

Kini telah 9 pelaku berhasil diungkap, namun 1 diantaranyan yang menjadi tersangka utama meninggal dunia saat hendak ditangkap akibat melakukan perlawanan.

Dalam pengejaran tersangka utama pembunuhan yakni Teteh, tersangka bersembunyi di pondok daerah Dusun Keramat.

Tak hanya bersembunyi, tersangka juga telah menyiapkan senjata guna melawan petugas.

Benar saja, saat polisi datang, tersangka melakukan perlawanan dengan membawa air soft gun dan celurit.

Alhasil, tersangka Teteh yang menembak korban Aipda Andre harus tewas karena melawan petugas.

Pasalnya Teteh merupakan orang yang menembak korban sebanyak 5 kali, namun hanya 2 proyektil yang ditemukan pada leher dan telinga korban usai dilakukan visuk et repertum dan autopsi di RS Bhayangkara.

Kombes Pol Budi mengatakan kedua tersangka yang masih dalam pengejaran pihak kepolisian tersebut berinisial UT dan SD.