Berita Kobar

Evakuasi KM Satya Kencana III di Pelabuhan Panglima Utar Kumai Kobar Terkendala Arus Deras

Proses evakuasi Kapal KM Satya Kencana III yang karam di Dermaga Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kobar belum dilakukan, terkendala arus deras

Penulis: Danang Ristiantoro | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Danang Ristiantoro
Kondisi Kapal KM Satya Kencana III karam di Dermaga Panglima Utar Kumai dalam proses evakuasi. 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Proses evakuasi Kapal KM Satya Kencana III yang karam di Dermaga Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, pada Rabu (19/1/2/2022) lalu, masih teruskan dilakukan.

Dari awalnya poroses evaluasi ditargetkan dalam waktu satu bulan, namun hingga Sabtu, (14/1/2023) belum juga dapat dilakukan.

Disampaikan oleh Manager PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Kumai Agus Supriyanto, untuk saat ini kapal sudah tegak dan dalam proses pengapungan.

"Prosesnya, sejak kemarin dan hari ini, dilakukan penyedotan lumpur area haluan dan cardeck, lalu pengecekan ke depan ruangan bawah dan setiap dalam kapal," ujar Agus.

Kemudian, para petugas dari tim yang ditunjuk untuk melakukan evakuasi yaitu dari PT Three G Diving, melakukan pengencangan tali-tali upaya untuk mensejajarkan dengan dermaga.

Baca juga: Kepala KSOP Kelas III Sampit Sebut Faktor Cuaca Ekstrem Kapal Tenggelam di Perairan Teluk Sampit

Baca juga: Kabakaran Lahan Mencapai Puluhan Hektare di Kobar, Diselidiki Polisi Sejumlah Saksi Diperiksa

Terpisah, selaku Pimpinan Pelaksana Proses Evakuasi Kapal KM Satya Kencana III dari PT Three G Diving Abdul Haliq menyampaikan, proses evakuasi kapal tersebut molor dari waktu yang ditentukan, karena terkendala Arus deras.

"Arus di sini luar biasa derasnya. Setelah diukur arus disini kecepatannya 3,8 mil per jam, sama dengan kecepatan kapal Tugboat yang narik batu bara," kata Abdul Haliq.

kapal karam di kumai
Kondisi Kapal KM Satya Kencana III yang karam di Dermaga Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, pada Rabu (19/1/2/2022) lalu.

Bahkan, akibat Arus deras tersebut kapal yang awal sudah tegak sampai rebah kembali. Kegagalan tersebut terjadi sampai dua kali.

"Sampai dua kali kapal sudah tegak rebah lagi gara gara arus. Itu baru kita temui di sini Arus deras seperti itu. Luar biasa," ucapnya sembari menggelengkan kepala.

Untuk itu, guna meminimalisir kejadian serupa, pihaknya akan menghindari Arus deras. Jadi tidak lagi kapal posisi melawan arus.

"Dengan pengalaman sebelumnya, maka kita hindari arus. Jadi arus tidak kita lawan, tapi kita hindari ke pinggir," sebutnya.

Baca juga: Basarnas Balikpapan Evakuasi Lagi Korban Kapal Tenggelam Terjebak di Dek

Baca juga: Korban Kapal Tenggelam di Anggana Kukar Masih Belum Ditemukan pada Hari Kelima Pencarian

Saat ini, pihaknya tengah mengupayakan posisi kapal sejajar dengan dermaga. Dari lokasi awal hingga mendekati dermaga, kapal harus digeser sekitar 20 meter.

"Saat ini sudah tergser sekitar 15 meter, dan hari ini kita lakukan  pergeseran guritanua sekitar 5 meter lagi. Selanjutnya kita lakukan proses pengapungan," jelasnya.

Dengan demikian, pihak memprediksi proses pengapungan akan segera dilakukan dan diperkirakan pada Senin, kapal sudah mengapung

"Besok saya persiapkan untuk proses pengapungan dan hari Senin sore kapal sudah selesai pengapungan seperti kapal biasa. Kalau molor, ya molornya sampai hari selasa, karena menunggu arus," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved