Berita Palangkaraya
Alami Trauma Tiap Malam Tak Bisa Tidur, Korban Abrasi Palangkaraya Bertahan di Puing Bangunan
Siti Sara korban yang rumahnya terdampak abrasi mengaku trauma dan tak bisa tidur malam hari ketika mendengar suara, khawatir terjadi abrasi.
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Siti Sarah salah seorang korban yang rumahnya terdampak abrasi di Bantaran Sungai Kahayan mengaku trauma dan tak bisa tidur malam hari ketika mendengar suara, khawatir terjadi abrasi.
Meski begitu Siti Sarah tetap bertahan di rumahnya yang tak berdinding akibat terdampak abrasi di Bantaran Sungai Kahayan Palangkaraya.
Saat Tribunkalteng.com mengunjunginya, Siti Sarah (50) terlihat sedang duduk mengaduk teh di sebuah rumah yang tak berdinding dan berpintu, tempat dia bersama keluarganya tidur dan beraktifitas sementara, setelah rumahnya ambruk ke Bantaran Sungai Kahayan dihantam Abrasi seminggu lalu.
Perempuan yang memiliki 4 anak itu menuturkan, malam itu hujan deras disertai angin kencang, Siti Sarah mendengar suara “Blak”, sontak penghuni rumah di jalan Kalimantan, gang Kencana itu langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Baca juga: Bencana Abrasi di Bantaran Sungai Kahayan, Wali Kota Palangkaraya Tetapkan Status Tanggap Darurat
Baca juga: Warga Terdampak Abrasi di Bantaran Sungai Kahayan Palangkaraya, Dibuatkan Dapur Umum
Baca juga: Abrasi Rusak Sejumlah Rumah di Bantaran Sungai Kahayan Palangkaraya, 22 Warga Terpaksa Mengungsi
Beruntung tak ada korban jiwa, sebagian barang-barang berhasil diselamatkan, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 30 juta.
Kejadian yang cepat tersebut membuat dia melaporkan ke RT setempat, namun hampir seminggu tak ada tanggapan berarti, Ketua RT beralasan sakit. Beruntung ada tetangga yang melaporkan ke Kecamatan.
Camat Pahandut, Berlianto langsung minta video call memastikan kebenaran, dilihatnya rumah-rumah luluh lantak akibat abrasi, petugas langsung meluncur ke lokasi dan berkoordinasi untuk melakukan tindakan keselamatan.
“Waktu itu sudah lapor RT namun tidak ada tanggapan, baru kemarin petugas datang. Pak Camat dan BPBD datang, bantuan layanan kesehatan dan dapur umum mereka sediakan,” ujar Siti Sarah, Rabu (11/1/2023).
Siti Sarah mengaku mengalami trauma, dia tak bisa tidur nyeyak setiap malam. Setiap kali ada terdengar suara terbangun, karena kuatir ada hal serupa kembali yang mengancam keselamatan keluarganya.
“Kalau tidur kami di sana (sambil menunjuk tempat beralas tikar), karena terbuka tidak ada pintu kami tutup dengan terpal agar kalau hujan tidak terkena dan tertutup,” jelasnya.
Saat mandi, terpaksa di luar, menggunakan air sumur bor. Kondisinya miris, tak ada penutup hanya ada keran, pompa air, ember, gayung saat mandi. Jika buang air besar, mesti turun ke jamban, pinggir sungai Kahayan.
“Sudah puluhan tahun tinggal di sini. Suami saya saat ini sudah umur 70 tahun, tinggal di sini sejak dia bujang. Baru pertama kali ini mengalami bencana seperti ini,” ungkapnya sambil menunjuk suaminya yang sedang mencabut paku di bekas papan kayu yang masih bisa dipakai.
Ditanya mengapa memilih tinggal di bantaran sungai, Siti Sarah membeberkan karena usahanya adalah keramba ikan, mau tak mau harus dekat dengan bibir sungai untuk penghidupannya itu.
“Kalau di relokasi, ya saya maunya yang terbaik saja. Namun tolong di pikirkan juga usaha kami, karena usaha kami di sini kan keramba ikan,” tegasnya.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Emi Abriyani menjelaskan kondisi tanah di bibir sungai Kahayan memiliki resiko tinggi, lembek ada endapan tanah dan air.
Siti Sarah
Alami Trauma
korban abrasi
puing bangunan
Tribunkalteng.com
berita tribunkalteng
Berita Palangkaraya
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.