Berita Kobar

Karhutla Meningkat di Kobar, Pj Bupati Anang Dirjo Intruksikan Camat Gencar Pencegahan

Karhutla meningkat Kobar, Pj Bupati Kobar Anang Dirjo mengatakan, pihaknya tengah berupaya maksimal dalam pengendalian dan pencegahan karhutla

Penulis: Danang Ristiantoro | Editor: Sri Mariati
BPBD Kobar untuk Tribunkalteng.com
Petugas BPBD Kobar saat padamkan kebakaran lahan di Desa Natai Raya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) beberapa hari ini semakin tinggi terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Kobar Anang Dirjo menyampaikan, bahwa pihaknya tengah berupaya maksimal dalam pengendalian dan pencegahan Karhutla.

"Pencegahan Karhutla ini harus dimasifkan, maka saya intruksikan Camat untuk menggelar apel di wilayahnya, bersama Forkpimcam dan juga kades serta lurah, agar meningkatkan sosialiasi dalam pencegahan Karhutla," ujar Anang Dirjo.

Anang Dirjo meminta, agar Camat, kades dan lurah dapat aktif memberikan imbauan atau larangan kepada warganya, untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan.

Selain itu juga, agar deteksi dini di wilayah rawan Karhutla diperkuat bersama pemangku kepentingan, termasuk Babinda dan Bhabinkamtibmas di wilayah masing-masing.

Baca juga: Kendalikan Inflasi, Pemkab Kobar Akan Beri Subsidi Silang

Baca juga: Tingkatkan Produksi Perikanan, Pemkab Kobar Bantu Puluhan Kapal dan Ratusan Alat Tangkap Ikan

"Berikan penyuluhan bahaya Karhutla kepada masyarakat, serta sanksi pidana apabila nekat membakar lahan," tuturnya.

Diinformasikan, bahwa pada Minggu (7/1/2023) kebakaran lahan masih terjadi di Desa Natai Raya, Kecamatan Arut Selatan.

Bahkan, akibat kebakaran tersebut telah menghanguskan lahan sekitar 30 hektare.

Disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Syahruni, saat ini petugas gabungan dari BPBD, Masyarakat Peduli Api (MPA) Natai Baru dan anggota Polisi sedang berupaya memadamkan api.

"Saat angin kencang, api semakin membesar karena lahan terbakar ini semak belukar dan lahan gambut," kata Syahruni.

Baca juga: Ditemukan Tak Bernyawa di Kos, Mahasiswi Asal Melawi Kalbar Sempat Sebut Dirinya Keracunan Makanan

Baca juga: Porprov Kalteng 2023, Pemkab Kobar Janjikan Bonus Bagi Atlet Berprestasi Peraih Medali Emas

Karena titik kebakaran berada di tengah hamparan lahan, maka truk tangki tidak bisa masuk ke titik api. Sehingga, harus memakai mesin portable untuk mengambil sumber api.

"Sumber air ada tp jauh, jadi hars pakai selang panjang untuk memadamkannya," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan, dengan tidak membakar lahan. Mengingat dampaknya dapat merusak lingkungan dan kesehatan. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved