Berita Kobar
Pendangkalan Muara Sungai Arut, Penyebab Hingga Lima Kali Banjir Tahun 2022 di Kotawaringin Barat
Banjir di Kotawaringin Barat hingga lima kali terjadi tahun 2022, ternyata akibat terjadi pendangkalan di muara sungai arut.
Penulis: Danang Ristiantoro | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Banjir di Kotawaringin Barat lima kali terjadi tahun 2022, ternyata akibat terjadi pendangkalan di Muara Sungai Arut.
Musibah banjir yang terjadi hampir setiap tahun di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menjadi persoalan serius bagi Pemerintah setempat.
Saat banjir tahun 2022 membuat 28 ribu jiwa terdampak. Sehingga persmasalahan banjir ini tidak bisa dianggap sepele.
Asisten I Setda Kobar Tengku Ali Syahbana mengatakan, dengan adanya banjir yang sering terjadi maka ini menjadi pokok bahasan penting pada saat rapat evaluasi pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.
"Banjir bulan November 2022 lalu, merupakan banjir besar yang kembali dialami setelah belasan tahun tak terjadi," ujarnya, saat dikonfirmasi belum lama ini.
Baca juga: Banjir Rob Ancam Daerah Pesisir Kobar, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Nelayan Diminta Tak Melaut
Baca juga: Usulan Pj Bupati Kobar Anang Dirjo, Perbaikan Infrastruktur Pasca Banjir Disetujui Pemerintah Pusat
Baca juga: Puting Beliung Mengamuk di Martapura Timur, Bangunan Sarang Walet dan Sejumlah Rumah Rusak
Baca juga: Masuki Tahun Politik, Kemenag Kalteng Imbau Rumah Ibadah Jangan Dijadikan Tempat Berpolitik
Terkait keseriusan pemerintah daerah dalam menangani banjir tersebut, maka dikakukan kajian penyebab utama banjir selain faktor dari cuaca. Mengingat, dampak banjir membuat banyak kerugian yang dirasakan oleh masyarakat.
Ale sapaan akrabnya menjelaskan, bahwa ditemukan salah satu persoalan, yaitu muara sungai yang mengalami pendangkalan membuat banjir bertahan lebih lama.
"Selama ini muara sungai tidak pernah ada dilakukan pengerukan, terutama di muara pertemuan antara Sungai Arut dengan Sungai Lamandau. Pertemuan dua sungai besar ini tidak kita sadari bahwa terjadi pendangkalan," ungkapnya.
Sehingga, hal tersebut membuat muara sungai menjadi dangkal dan arus air ke laut jadi sedikit terhambat, dan air meluap serta membanjiri pemukiman warga.
"Maka tahun 2023 kita bakal lakukan pengerukan muara sungai. Untuk mengatasi persoalan banjir. Meskipun ini tidak satu satunya cara," sebutnya.
Sedangkan untuk penanganan banjir dalam Kota Pangkalan Bun ini juga ada dinas teknis yang siap bergerak.
Diantaranya Dinas PUPR Kobar yang siap melakukan penanganan, seperti pengerukan sungai kecil dan membuat embung untuk resapan air. Sehingga banjir parah tidak terjadi lagi.
"Selain berdampak pada masyarakat, anggaran untuk penanganan banjir yang dikeluarkan juga sangat besar. Maka, persoalan ini harus segera ditangani dengan baik agar banjir tidak terulang kembali," pungkasnya. (*)
Pendangkalan Muara
Sungai Arut Kobar
Pangkalan Bun
berita tribunkalteng
Tribunkalteng.com
Berita Kobar
Kotawaringin Barat
Tahun 2022
Banjir Rob Melanda Desa Kubu Kotawaringin Barat Kalteng, Begini Penjelasan BMKG |
![]() |
---|
Kades Tempayung Kobar Kalteng Mencari Keadilan, Kuasa Hukum Lapor 3 Hakim ke Komisi Yudisial |
![]() |
---|
2 Saksi Kuatkan Keberatan Terdakwa Kades Tempayung Kobar Kalteng pada Sidang Pemeriksaan |
![]() |
---|
Tim SAR Masih Lakukan Pencarian ABK KM Raja Cumi 1 Jatuh di Perairan Tanjung Puting Kalteng |
![]() |
---|
Gegara Emak-emak Mendadak Belok, 6 Mobil Tabrakan Beruntun di Kobar Kalteng, Tak Ada Korban Jiwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.