Berita Kaltara

Heboh Isu Gempa dan Tsunami di Medsos, Puluhan Warga Pantai Amal Tarakan Panik dan Mengungsi

Heboh setelah tersiar kabar adanya gempa disertai tsunami, puluhan Kelurahan Pantai Amal, panik dan mengungsi ke daerah perbukitan

Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Kondisi tenda pengungsian yang dibangun warga Pantai Amal, Tarakan, Kalimantan Utara, setelah mendapat informasi ancaman gempa dan tsunami, Jumat (16/12/2022). 

TRIBUNKALTENG.COM, TARAKAN – Heboh setelah tersiar kabar adanya gempa disertai tsunami di media sosial (medsos), membuat puluhan warga dari beberapa RT di Kelurahan Pantai Amal, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) panik dan mengungsi.

Puluhan warga tersebut pun membangun tenda pengungsian di wilayah jalan masuk MKI Kelurahan Pantai Amal, tepatnya wilayah perbukitan sebagai lokasi penyelamatan dan pengungsian jika benar adanya gempa dan tsunami.

Pembuatan tenda pengungsian sudah dilakukan sejak dua hari lalu, Rabu (14/12/2022), hingga Kamis (15/12/2022) kemarin.

Ketua RT 11, Kelurahan Pantai Amal, Rajamuddin mengungkapkan, warga membuat tenda pengungsian sejak munculnya pemberitaan gempa dan tsunami.

Berita tersebut membuat warga di pesisir Pantai Amal khawatir dan panik sekali.

Baca juga: Yogyakarta dan Bandung Ikut Bergoyang Dampak Gempa Garut, Berbahayakah? Ini Kata BMKG

Baca juga: Mukjizat, Balita Korban Gempa Cianjur Ini Selamat Usai Terkubur 2 Hari, Warga Terpaksa Utang Makanan

 “Awal mula yang bangun tenda dari RT 13, kemudian disusul warga kami, padahal tidak ada informasi atau tidak ada apa-apa,” ujarnya pada Jumat (16/12/2022).

Rajamuddin pun inisiatif meminta bantuan kepada Lurah Pantai Amal dan Kepala BPBD Tarakan, untuk datang menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada warga agar tidak khawatir.

Menurunya, karena warga panik, pekerjaan mereka jadi terbengkalai ditinggalkan dan kekhawatiran banyak warga meninggalkan kediamannya.

 “Di lokasi pengungsian sudah mencapai 40 orang, sampai bawa mesin-mesinnya. Untuk warga RT 11 belum bermalam di sini,” urai Rajamuddin.

Jika dibiarkan masyarakat membangun Tenda Pengungsian, diperkirakan lokasi tidak akan cukup dan akan bertambah banyak.

“Ini saya belum bisa pastikan keseluruhan jumlah KK yang membangun. Kalau mereka semua KK lari ke sini, otomatis tidak muat di sini.

Itu yang kami khawatirkan kalau masyarakat tidak segera kita sampaikan, kemungkinan besar banyak lari ke sini,” ujarnya.

Termasuk warga dari RT 14 bisa saja ke lokasi pengungsian. Karena lanjutnya, informasi yang beredar bahwa diisukan akan terjadi gempa dan tsunami.

Baca juga: Gempa Tektonik Magnitudo 3,3 Berdurasi 5 Detik Terjadi di Kota Pontianak, Tak Berpotensi Tsunami

Baca juga: Gempa Terjadi di Nias dengan Kekuatan M 7,2, Tidak Berpotensi Tsunami

“Jadi orang yang tinggal tidak di dataran tinggi lari ke sini  semua. Karena dataran tinggi yang ada di RT 11 saja.

Kami sudah cegah, dan tadi sudah disampaikan BPBD dan BMKG, nanti kami akan sampaikan lagi,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved