Berita Kalsel

Operasi Mengeluarkan Besi 3 Centimeter di Kepala Bocah Dilakukan di RSUD H Damanhuri Barabai

Pertolongan untuk bocah bernama Muhammad Luthfi Fadillah berusia 8 tahun yang mengalami insiden mata panah menancap di kepalanya terus dilakukan.

Editor: Fathurahman
BANJARMASINPOST.CO.ID/HANANI
Bocah terkena besi 3 centimeter peluru buatan dari sumpit peralon, Muhammad Lutfi Fadilah (8), dalam perawatan setelah menjalani operasi di RSUD H Damanhuri, Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (15/12/2022). Peristiwa yang dialami bocah ini terjadi di daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). BANJARMASINPOST.CO.ID/HANANI 

TRIBUNKALTENG.COM, AMUNTAI - Upaya pertolongan untuk bocah bernama Muhammad Luthfi Fadillah berusia 8 tahun yang mengalami insiden mata panah besi 3 centimeter menancap di kepalanya terus dilakukan.

Pihak keluarga telah membawa Muhammad Luthfi Fadillah malang  ke RSUD Pambalah Batung di Kota Amuntai, namun diminta menjalani operasi untuk mengeluarkan besi 3 centimeter  berupa mata panah yang menancap di kepala bocah tersebut.

Sehingga pelaksanan operasi mengeluarkan besi 3 centimeter di kepala Muhammad Luthfi Fadillah dianjurkan dirujuk ke RSUD H Damanhuri di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Bocah warga Desa Sungai Turak, Kecamatan Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Kepalanya terkena mata panah  di bagian kepala sebelah kirinya.

Insiden mengenaskan itu terjadi di dekat rumah korban, yakni Desa Sungai Turak, Kabupaten HSU, Kalsel, Rabu (14/12/2022) pagi.

Baca juga: Kepala Bocah Kelas 2 SD di HST Kalsel Tertancap Peluru Besi Sumpit Peralon, Lutfi Jalani Operasi

Baca juga: Tak Terima Anak Disenggol, Emak-emak di Pontianak Tampar Bocah 4 Tahun, Lalu Ditetapkan Tersangka

Baca juga: Usulan Pj Bupati Kobar Anang Dirjo, Perbaikan Infrastruktur Pasca Banjir Disetujui Pemerintah Pusat

Baca juga: Perkelahian di Bundaran Tugu Dodol Kandangan, Dua Korban Alami Luka Tusuk Orang Tak Dikenal

Diketahui, besi berujung lancip itu biasa digunakan untuk mencari ikan.

Lalu, dimainkan oleh anak anak. Mereka membuat pemanah sendiri dengan menggunakan besi berujung tajam.

Menurut Ridani, paman korban, saat keponakannya dibawa ke RSUD Pambalah Batung di Kota Amuntai, Kabupaten HSU, sempat dilakukan rontgen.

"Kedalamannya sekitar tiga sentimeter dan untuk operasinya dilakukan di RSUD H Damanhuri di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah" ujarnya.

Sementara itu, saat ditemui di RSHD Barabai, Kamis (15/12/2022), ayah Lutfi , yakni Winda Supianor, menceritakan kronologis hingga peristiwa tragis itu menimpa anak bungsu kesayangannya.

Dijelaskan, Rabu (14/12) sekitar pukul 10.00 Wita, Lutfi yang sedang libur sehabis ulangan, bermain di pinggir sungai belakang rumahnya. Saat itu, ada teman yang membawa beberapa sumpit peralon.

Sumpit peralon itu biasanya digunakan sebagai alat menangkap ikan. Cara kerjanya, ada alat semacam pompa di pipa.

Di dalam pipa peralon itu terdapat besi kecil dengan panjang sekitar 6 sentimeter. Fungsi besi kecil panjang ini sebagai peluru untuk menembak ke ikan yang jadi sasaran.

Sebelum petaka, Lutfi dan temannya bermain. Sang teman memainkan sumpit kosong, sedangkan Lutfi memegang sumpit peralon yang ada besi kecil dan berujung tajam itu.

"Entah bagaimana , tiba-tiba peluru itu menancap di kepala anak saya, saat dia mainkan. Dia langsung berteriak. Kebetulan, saya yang saat itu berjualan di warung, mendengarnya dan langsung menghampiri," kata Supianor.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved