Mata Lokal Memilih

Gegara Isu Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024 Koalisi Gerindra dan PKB Terancam, Muhaimin Ingin Capres

Koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terancam pecah gegara beredar isu duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024

Editor: Dwi Sudarlan
Instagram @sufmidasco
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membentuk koalisi. Namun koalisi mereka terancam pecah karena beredar kabar bakal ada Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2022. 

"Ya kita menjalankan kerjasama itu dengan asas saling menghormati, saling menghargai," katanya

"Saya rasa antara ketua umum Partai Gerindra Pak Prabowo juga Ketua Umum PKB Pak Muhaimin juga kan ada pembahasan lebih lanjut ya," lanjutnya.

Sementara Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam kepada Kompas.com menilai, ancaman Muhaimin untuk membentuk komposisi baru jika Prabowo berduet dengan Ganjar Pranowo tampaknya bukan main-main.

Sejak awal, PKB punya target untuk mencalonkan ketua umumnya sebagai wakil presiden.

Harapannya, PKB mendapat limpahan elektoral atau coat-tail effect dari pencawapresan Muhaimin.

Namun, kata Umam, Prabowo tampak merasa tidak yakin dengan kekuatan politik Imin. Oleh karenanya, mantan perwira tinggi militer itu bermain dua kaki, tetap mencari sosok cawapres meski sudah deklarasi koalisi dengan PKB.

"Ibarat cinta bertepuk sebelah tangan, Cak Imin tentu tidak ingin dipermalukan. Karena itu belakangan muncul statement yang mengarah pada koreksi total dan potensi pembubaran koalisi yang layu sebelum berkembang," kata Umam, Rabu (23/11/2022).

Jika Prabowo tidak menggandeng Imin sebagai cawapres, dukungan basis pemilih Islam terhadap Ketua Umum Partai Gerindra itu diprediksi bakal menurun tajam.

Pertama, kelompok Islam konservatif sudah terlanjur kecewa dengan pilihan Gerindra masuk pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Bersamaan dengan itu, basis pemilih Nahdliyin selaku representasi dari kelompok Islam moderat tak mampu dimobilisisasi karena Prabowo tidak menggandeng Muhaimin yang dekat dengan kelompok tersebut.

Namun, jika Gerindra punya dua pilihan, berkoalisi dengan PKB atau PDIP, Umam yakin Prabowo secara pragmatis bakal memilih partai banteng.

Sebabnya, struktur kepartaian PDIP lebih kuat. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu juga memegang tampuk kekuasaan saat ini.

"Intinya, langkah Prabowo dan Gerindra akan sangat pragmatis. Kali ini, fokus target operasi politiknya adalah memenangkan pilpres," ujar Umam.

Jika pun Gerindra akhirnya berkoalisi dengan PDIP, kata Umam, perlu diperjelas apakah partai banteng bakal mendorong Ganjar Pranowo atau Puan Maharani sebagai pendamping Prabowo.

Sebab, sejak lama, kedua kader PDIP itu ditengarai bersaing di internal partai untuk mendapat tiket pencapresan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved