Gerhana Bulan 2022
Gerhana Bulan Hari Ini, Warga Pangkalan Bun Bisa Lihat Langsung Jika Tak Tertutup Awan
Fenomena Astronomis di akhir tahun 2022 yaitu Gerhana Bulan, akan dapat disaksikan di Kobar selama tidak tertutup awan, pada Selasa, 8 November 2022.
TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Fenomena Astronomis di akhir tahun 2022 yaitu Gerhana Bulan, akan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia pada Selasa, 8 November 2022.
Untuk di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, puncaknya yaitu sekitar pukul 17.59 WIB sampai di akhir munculnya gerhana bulan sekitar pukul 20.57 WIB.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi kelas III Iskandar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Aqil Ihsan. Bahwa Gerhana Bulan pada 8 November ini merupakan yang kedua kali di tahun ini.
"Gerhana Bulan pertama di Bulan Mei namun tidak teramati di Indonesia dan 8 November 2022 dapat teramati di seluruh Indonesia," ujarnya.
Lanjutnya, untuk melihat Gerhana Bulan tentu harus didukung cuaca yang cerah. Sehingga, fenomena tersebut dapat terlihat dengan jelas.
Baca juga: Pemkab dan Dewan Bahas Ranperda Bantuan Hukum, Warga Miskin Kobar Akan Dapat Advokasi
Baca juga: Arut Utara Kobar Kembali Dilanda Banjir, Lima Desa Terisolir Akibat Akses Jalan Terendam
Baca juga: Plt Sekda Kobar Terima Tim MSF Spanyol, Korban Banjir Dibantu Alat Penjernih Air
Baca juga: Optimalkan Dana Desa, Pj Bupati Kobar Minta DPMD dan Camat Kawal Percepatan Penyaluran
Akan tetapi diperkirakan untuk wilayah Kotawaringin Barat, saat ini kondisi cuaca berawan. Sehingga, dimungkinkan gerhana Bulan agak sulit terlihat.
"Mudah - mudahan kita bisa melihat Gerhana Bulan pada kali ini, namun kondisi cuaca di Kobar berawan sehingga mungkin sulit untuk melihat di wilayah kita," ungkapnya.
Untuk gerhana bulan ini aman dilihat langsung tanpa menggunakan alat bantu, atau dengan mata telanjang. Berbeda dengan Gerhana Matahari.
"Kalau gerhana Matahari tidak boleh melihat secara langsung karena memang sumber cahaya langsung dari Matahari mengarah ke kita. Sedangkan Gerhana Bulan terjadi posisi bumi diantara Matahari dan Bulan, sehingga cahaya dari Matahari terhalangi oleh Bumi menuju ke Bulan, sehingga aman," jelasnya.

Ia menambahkan, bahwa Gerhana Bulan tidak terpengaruh dengan kondisi cuaca, namun pasang surut air laut dipengaruhi oleh gravitasi bulan pada saat terjadi gerhana, yaitu pada Bulan Puranama kondisi pasang..
"Gerhana Bulan terjadi pada fase Bulan purnama, berbeda pada Gerhana Matahari terjadi pada fase Bulan baru," imbuhnya. (Kontributor Tribunkalteng.com / Danang Ristiantoro)