Mata Lokal Memilih
Mantan Kapolda Kalteng dan 5 Purnawirawan Jenderal Gabung ke PDIP, Bareng Atlet Yayuk Basuki
Enam purnawirawan jenderal TNI/Polri resmi menjadi kader PDIP, satu di antaranya adalah mantan Kapolda Kalteng Irjen (Pol) Fakhrizal
TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Jelang Pemilu 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendapat tambahan "amunisi" kader dari kalangan purnawirawan jenderal TNI/Polri dan mantan atlet tenis lapangan, Yayuk Basuki.
Ada enam purnawirawan jenderal TNI/Polri yang secara resmi menjadi kader PDIP, satu di antaranya adalah mantan Kapolda Kalteng Irjen (Pol) Fakhrizal.
Irjen Pol (Pur) Fakhrizal pernah menjabat sebagai Kapolda Kalteng selama setahun, 2015-2016.
Setelah menjabat Kapolda Kalteng, Irjen Pol (Pur) Fakhrizal menjadi Kapolda Sumbar (2016-2019).
Baca juga: Sinyal Koalisi Pilpres 2024, Kader PKB Terus Teriakkan: Gus Muhaimin di Dadaku, Prabowo Idamanku
Baca juga: Gegara Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Tokoh Senior PDIP Ini Dapat Peringatan Keras
Baca juga: Survei Litbang Kompas, Soal Capres Pemilih NasDem Lebih Dukung Ganjar dan Prabowo Ketimbang Anies
Selain Irjen Pol (Pur) Fakhrizal, purnawirawan lain yang bergabung ke partai berlambang banteng moncong putih tersebut adalah Letjen TNI (Pur) Ganip Warsito, Laksmana Madya TNI (Pur) Agus Setiadji, Mayjen TNI (Pur) Gunawan Pakki, Mayjen TNI (Pur) Saud Tamba Tua dan Brigjen TNI (Purn) Donar Philip.
Selain 6 purnawirawan dan Yayuk Basuki, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut ada 98.354 anggota baru yang mengikuti pembekalan, Minggu (30/10/2022).
"Ini adalah rangkaian kursus politik bagi anggota baru yang tahun ini sebanyak 198.354 dan pada batch pertama ini dilakukan secara hybrid sebanyak 1.000 orang. Mengapa 1.000 orang? Karena kapasitasnya memang begitu dan dilakukan terus menerus di bawah tanggung jawab Pak Djarot (Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat)," ujar Hasto di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta.

Menurut Hasto, para anggota baru itu bergabung secara sukarela atas kesadaran diri sendiri.
Hasto menekankan, ketika sudah resmi berabung PDIP dan menerima kartu tanda anggota (KTA), mereka harus menyatukan diri dengan partai dan meluruhkan kepentingan pribadinya.
"Sesuai konstitusi kita. Mereka masuk PDI Perjuangan prinsipnya sukarela. Karena mereka memahami bagaimana ideologi PDI Perjuangan, bagaimana sejarah PDI Perjuangan bahkan ada emosional bonding dengan PDI Perjuangan sehingga mereka bergabung karena prinsip sukarela," kata dia.
Ia juga berharap, setelah bergabung, para anggota baru memiliki kesadaran organisasi PDIP dan ideologi yang berdasarkan pada Pancasila.
"Kemudian ketiga kesadaran poltiik tentang bagaimana mencapai cita-cita adil dan makmur pemahaman terhadap ide hukum Bung Karno, gagasan tri sakti Bung Karno," kata Hasto. (*)
( Kompas.com )